Kementan Minta Publik Kawal Ketat Bantuan Beras 1.200 Ton Senilai Rp16 Miliar untuk Sumatra

suara.com
15 jam lalu
Cover Berita

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat untuk aktif mengawasi dan mengawal ketat penyaluran bantuan beras bagi korban bencana alam di Sumatera, agar distribusi berjalan transparan dan benar-benar tepat sasaran. Hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan 1.200 ton bantuan beras senilai Rp16 miliar untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak. Secara total, pemerintah rencananya akan menyalurkan 10.000 ton bantuan beras. Kementan menegaskan bahwa keterlibatan publik sangat penting untuk mencegah potensi penyimpangan di lapangan.

Di tengah tantangan penyaluran, Kementan menekankan bahwa pengawasan publik adalah elemen kunci. Masyarakat diminta tidak segan melaporkan bila menemukan dugaan penyimpangan, sekaligus diapresiasi atas partisipasi yang selama ini turut menjaga proses distribusi tetap akuntabel.

“Dalam situasi seperti ini, concern utama kami adalah memastikan semua bentuk bantuan bisa disalurkan dengan cepat dan tepat. Dan kami berterimakasih publik terus mengawasi proses penyaluran. Kami meminta publik untuk tidak segan untuk melaporkan bila ditemukan penyimpangan,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch. Arief Cahyono.

Arief menyebutkan pemerintah terus melakukan berbagai strategi untuk memastikan berbagai bentuk bantuan yang disalurkan pemerintah, termasuk bantuan beras tersalurkan secara cepat ke masyarakat terdampak.

“Penyaluran bantuan menghadapi berbagai kendala yang tidak mudah. Untuk itu, kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat untuk memastikan masyarakat terdampak bisa secepatnya mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Bantuan dikirimkan melalui jalur darat, udara, dan laut, termasuk menggunakan pesawat Hercules dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dengan dukungan penuh TNI. Pengiriman dilakukan bertahap untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan di wilayah terdampak.

Strategi penyaluran disesuaikan dengan kondisi lapangan. Di sejumlah titik yang aksesnya terputus, distribusi dilakukan dengan moda alternatif seperti bentor atau perahu kecil untuk menembus permukiman yang sulit dijangkau.

“Percepatan penyaluran bantuan beras terus dilakukan, termasuk agar masyarakat di wilayah yang aksesnya terputus tetap segera mendapatkan pangan yang mereka butuhkan,” pungkas Arief.***

Baca Juga: DPR Dorong Status Bencana Nasional, Kesehatan Pengungsi Aceh Kian Memprihatinkan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sambut Nataru, rumah ibadah dimanfaatkan jadi pasar murah di Palu
• 6 jam laluantaranews.com
thumb
Wali Kota Bandung Siap Dipanggil Penyidik Terkait Dugaan Korupsi, Tegaskan Pemerintahan Tetap Stabil
• 1 jam lalupantau.com
thumb
Ramalan Zodiak Hari Ini, Kamis 11 Desember 2025: Pisces Mantap Ambil Keputusan, Capricorn Menanti Kesempatan
• 17 jam lalutabloidbintang.com
thumb
LSF berkomitmen hadirkan literasi tontonan di berbagai media
• 12 jam laluantaranews.com
thumb
Dadan Hindayana Duga Sopir Mobil MBG yang Tabrak Siswa SDN 01 Kalibaru Akibat Panik
• 11 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.