OJK Laporkan Total Aset Industri Asuransi Capai Rp 1.192 Triliun Per Oktober 2025

viva.co.id
11 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun, Ogi Prastomiyono melaporkan, per Oktober 2025 industri asuransi telah membukukan aset mencapai Rp 1.192,11 triliun, atau naik sebesar 5,16 persen secara year-on-year (yoy).

Hal itu dijabarkannya dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) November 2025, yang digelar pada Kamis, 11 Desember 2025.

Baca Juga :
Bos OJK: Sektor Keuangan 2025 Tangguh, Jadi Modal Kuat Dongkrak Ekonomi RI
OJK Dorong Perusahaan Asuransi Berikan Kemudahan Klaim bagi Korban Bencana Banjir Sumatera dan Aceh

"Per Oktober 2025, aset industri mencapai Rp 1.192,11 triliun atau naik sebesar 5,16 persen year-on-year," kata Ogi, Kamis, 11 Desember 2025.

[Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, dalam telekonferensi pers RDKB Mei 2025, Senin, 2 Juni 2025]
Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia merinci, asuransi komersial mencatatkan total aset mencapai Rp 970,98 triliun atau tumbuh 6,23 persen (yoy). Kinerja sektor tersebut antara lain berupa akumulasi pendapatan premi periode Januari-Oktober 2025 sebesar Rp 272,78 triliun atau tumbuh 0,42 persen (yoy).

Dimana di dalamnya terdiri dari premi asuransi jiwa sebesar Rp 148,86 triliun atau turun 1,11 persen (yoy), serta premi asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp 123,92 triliun atau tumbuh 2,33 persen (yoy).

Ogi menambahkan, industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi juga melaporkan Risk Based Capital (RBC) secara agregat, yakni masing-masing sebesar 478,85 persen dan 331,96 persen yang masih di atas threshold sebesar 120 persen.

"Secara keseluruhan, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid," ujar Ogi.

Sementara asuransi non-komersial berhasil membukukan aset Rp 221,13 triliun atau tumbuh 0,72 persen (yoy) pada periode tersebut. Dimana, asuransi non-komersial itu sendiri mencakup BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta program asuransi ASN, TNI, dan Polri terkait program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

Kemudian untuk industri dana pensiun, total aset per Oktober 2025 tercatat tumbuh 9,82 persen (yoy) mencapai Rp 1.647,49 triliun. Lalu pada program pensiun sukarela, total aset mencapai sebesar Rp 400,44 triliun atau tumbuh 5,52 persen (yoy).

Sementara untuk program pensiun wajib, Ogi melaporkan bahwa total aset mencapai sebesar Rp 1.247,05 triliun, atau tumbuh 11,28 persen (yoy).

"Selanjutnya pada perusahaan penjaminan, per Oktober 2025 nilai aset tercatat tumbuh 3,17 persen year-on-year menjadi Rp 48,02 triliun," ujarnya.

Baca Juga :
OJK Berikan Relaksasi Krediit Bagi Debitur Korban Banjir Sumatera dan Aceh, Berlaku 3 Tahun
Bos Nvidia Jensen Huang Sebut Gelar Tinggi Tak Lagi Jadi Jalan Sukses, Gen Z Diminta Ramai-ramai Masuk Pabrik
Korban Ilegal Akses Mirae Asset Minta OJK Gelar Mediasi Ulang, Kenapa?

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Warung di Sekitar TMP Kalibata Dibakar, Polisi Duga Aksi Balasan Usai Mata Elang Tewas Dikeroyok
• 8 jam laluliputan6.com
thumb
Empat Kelompok Petani Swadaya Kantongi Sertifikasi RSPO melalui Program SMILE
• 15 jam lalumedcom.id
thumb
Gus Ulil Benarkan Gus Yahya Bakal Gelar Rapat Pleno Hari Ini, Bahas Apa?
• 20 jam lalukompas.com
thumb
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.630 per Dolar AS
• 21 jam lalutvrinews.com
thumb
Meski Tolak Tawaran PSSI, John Heitinga Disebut Tetap Pertimbangkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia
• 15 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.