Penulis: Ikhwan Akbar
TVRINews – Tanjungpinang
Indonesia Dorong Karya Ulama Melayu ke Program Memory of the World
Pemerintah Indonesia, melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV, mengambil langkah strategis untuk memperjuangkan pengakuan internasional terhadap warisan intelektual ulama besar Melayu, Raja Ali Haji, dengan mengusulkan karyanya masuk dalam daftar Memory of the World (MoW) UNESCO.
Dukungan nasional ini diperkuat melalui penyelenggaraan workshop di Tanjungpinang pada Kamis 11 Desember 2025, yang berfokus pada penguatan pengelolaan dan studi manuskrip Melayu dari Kepulauan Riau. Kegiatan ini dirancang untuk memastikan kesiapan dokumen dan naskah dalam proses nominasi MoW UNESCO.
Penguatan Ekosistem Manuskrip Melayu
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan profesional, termasuk peneliti, sejarawan, pengelola arsip, dan akademisi. Para peserta diberikan pelatihan teknis mendalam mengenai metode pencatatan, penanganan, dan digitalisasi naskah kuno Melayu. Tujuannya adalah untuk menjamin keaslian, pelestarian, dan aksesibilitas jangka panjang dari materi sejarah tersebut.
Kepala BPK Wilayah IV, Juhari, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian integral dari kebijakan perlindungan warisan budaya nasional. Ia menekankan pentingnya inisiatif ini dalam konteks pencapaian pengakuan global terhadap nilai sejarah yang terkandung dalam karya Raja Ali Haji.
“Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong pengakuan internasional terhadap karya bernilai sejarah,” kata Juhari.
Komitmen untuk Memori Kolektif Nasional
BPK Wilayah IV menegaskan komitmen kuatnya untuk tidak hanya memperkuat sistem pengelolaan manuskrip Melayu, tetapi juga secara aktif mendukung proses pengajuan karya Raja Ali Haji ke UNESCO. Upaya ini merupakan bentuk perlindungan warisan pemikiran yang sangat penting bagi bangsa.
Pengajuan ke MoW UNESCO bertujuan untuk mencatatkan warisan ini dalam ingatan kolektif dunia. Juhari menambahkan bahwa langkah ini krusial agar warisan intelektual dan pemikiran Raja Ali Haji mendapatkan tempat yang layak dalam memori kolektif, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Karya-karya Raja Ali Haji, yang terkenal dengan kontribusinya dalam bahasa, sastra, dan hukum Melayu, dianggap memiliki nilai universal luar biasa yang memenuhi kriteria program Memory of the World UNESCO, yang bertujuan melestarikan warisan dokumenter global.
Editor: Redaktur TVRINews


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437040/original/037934400_1765195165-Timnas_Indonesia_U-22_vs_Filipina_U-22-5.jpg)

