Bill Gates Ramal Masa Depan AI: Tidak Semua Perusahaan Bisa Selamat!

viva.co.id
6 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Di tengah derasnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), perhatian investor dan pelaku industri terus tertuju pada laju valuasi perusahaan teknologi yang kian tinggi. Optimisme terhadap kemampuan AI dalam mengubah dunia memang besar, namun tidak semua pihak melihat fenomena ini sebagai sinyal kemenangan bagi seluruh pemain. 

Bill Gates, salah satu tokoh berpengaruh di industri teknologi, memberikan peringatan penting tentang dinamika pasar tersebut.

Baca Juga :
Kebakaran Renggut 22 Nyawa, Pihak Terra Drone Beri Pengakuan Tak Terduga Soal Gedung Kantor Mereka
Bos Nvidia Jensen Huang Sebut Gelar Tinggi Tak Lagi Jadi Jalan Sukses, Gen Z Diminta Ramai-ramai Masuk Pabrik

Dalam wawancara dengan CNBC pada gelaran Abu Dhabi Finance Week, Gates menegaskan bahwa AI memang menjadi pusat perhatian dunia teknologi saat ini. Namun, ia mengingatkan bahwa persaingan di sektor ini sangat ketat dan hanya sebagian perusahaan yang akan bertahan.

“AI adalah hal paling penting yang sedang terjadi,” ujar Gates, sebagaimana dikutip dari CNBC, Kamis, 11 Desember 2025.

Meski demikian, ia menolak anggapan bahwa seluruh perusahaan dengan valuasi tinggi otomatis akan menjadi pemenang. “Apakah itu berarti semua perusahaan dengan valuasi tinggi akan menjadi pemenang? Tidak, ini akan menjadi persaingan yang sangat ketat.”

Gates juga menilai bahwa fenomena AI saat ini hanya bisa disebut gelembung dalam satu konteks: tidak semua valuasi akan terus naik. “AI hanya bisa disebut gelembung dalam arti bahwa tidak semua valuasi itu akan naik. Beberapa di antaranya justru akan turun,” ungkapnya. 

Bill Gates
Photo :
  • vstory

Ia menegaskan bahwa terlepas dari dinamika tersebut, AI tetap merupakan teknologi yang sangat mendalam dan akan membentuk ulang dunia.

Kekhawatiran serupa juga terlihat di pasar global. Beberapa perusahaan seperti Palantir dan Tesla memiliki rasio P/E yang jauh di atas rata-rata historis, sementara pasar sempat melemah pada November akibat meningkatnya kecemasan tentang potensi gelembung AI. 

Menurut Gates, kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian perusahaan pada akhirnya tidak akan mempertahankan valuasinya. “Persentase yang wajar dari perusahaan-perusahaan itu tidak akan bernilai sebesar sekarang,” ucapnya. 

Namun, di balik peringatan tersebut, Gates tetap menunjukkan optimisme terhadap manfaat jangka panjang AI. “Apakah ini sesuatu yang mendalam, nyata, dan akan memberikan begitu banyak manfaat, termasuk dalam kesehatan, pendidikan, dan pertanian yang sedang kami kerjakan? Tentu saja. Tidak ada seorang pun yang perlu meragukan hal itu.”

Baca Juga :
Pemerintah Siapkan Lompatan Digital
Gelar Sarjana Tak Lagi Penting? 86 Persen Perusahaan Kini Lebih Melirik Sertifikat dan Skill
Lowongan Kerja Anjlok, Outlook Rekrutmen 2026 Tembus Titik Terendah

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Kompak Ajak Baby Arash Umrah di Usia 6 Bulan
• 17 jam lalugrid.id
thumb
Ketum Kadin Temui Menkeu Purbaya, Bawa Pengusaha Mineral hingga Tekstil
• 12 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Layanan SIM Keliling Hari Ini 11 Desember 2025 Tersebar di Lima Lokasi dari Wilayah Barat hingga Timur, Ini Daftarnya
• 21 jam lalutvonenews.com
thumb
Jadwal SEA Games 2025: 9 Wakil RI Siap Beraksi, Alwi Farhan hingga Jafar/Felisha
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Jelang Akhir Tahun, Bea Cukai Bongkar Penyelundupan Produk Garmen Ilegal di 2 Lokasi
• 19 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.