JAKARTA(Realita)- Warga Serpong, Tangerang Selatan meminta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang ditutup. Hal ini dikarenakan kapasitas TPA overload sampai masuk ke tanah milik warga setempat yang hampir menimbun rumah warga.
Selain itu, ketika hujan lebat wilayah sekitar TPA bisa terendam banjir. Air banjir itu tercampur dengan air lindi dari sampah yang menumpuk disana, terkadang juga ada kejadian longsor di TPA Cipeucang.
Baca juga: Pemkot Surabaya OTT Ratusan Pelanggar Buang Sampah Sembarangan
Menurut Sekretaris RT 006 RW 004, Kampung Curug, Serpong, Tangerang Selatan, Ahidin, menyebutkan ada sekitar enam sampai tujuh rumah yang terdampak akibat TPA overload termasuk milik Agus yang nyaris tertimbun gunungan sampah.
Ahidin juga menyampaikan bahwa warga Desa Kademangan sudah sempat unjuk rasa di depan kantor UPTD Cipeucang terkait penutupan TPA Cipeucang. Sebab, sampah yang semakin menggunung itu menutup aliran kali yang membanjiri rumah warga sekitar.
"Di sini tempatnya sudah bau, setiap kalau ada hujan banjir terus," kata Ahidin dikutip dari detik. com.
Sampah di TPA Cipeucang hanya dikeruk untuk nantinya dipindahkan ke area atas tersebut, tidak benar-benar dipindah ke area lain.
Baca juga: Tumpukan Sampah TPA Tlekung Kota Batu, Dilalap Si Jago Merah
"Jadi sampah itu hanya dikeruk, dikeruk, dikeruk, tiap hari, cuman nggak pernah diangkut. Cuma dikeruk aja, itu kalau warga sudah komplain, tuturnya.
Ahidin mengatakan, warga setempat mendapatkan kompensasi dari pemerintah daerah sebesar Rp 250.000 per KK per tahun. Namun warga mengeluh karena kompensasi itu tidak cukup.
Salah satu seorang warga yang terdampak TPA Cipeucang yaitu Agus (50), rumahnya nyaris tertimbun sampah dan kesulitan mengakses air bersih karena sumurnya tercemar dengan air lindi. Untuk mengakses air bersih selama 4 tahun terakhir, Agus selalu membeli air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari. Baru sekitar lima bulan belakangan ini, Agus mendapatkan bantuan air bersih dari Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan.
Baca juga: Aksi Protes Warga Bagedung terkait Kompensasi Sampah, Menuai Hasil
Agus mengaku sudah sering melaporkan kepada dinas terkait mengenai keadaan TPA Cipeucang tapi sering kali tidak digubris. Ia juga mengaku sering merasakan sesak napas karena bau sampah yang menyengat.
"Sekarang saya mah ini, suka sesak, agak engap" tuturnya.im
Editor : Redaksi



/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2025%2F12%2F04%2F51e369f5-c01c-4ad3-8739-516f554df55a.jpg)