jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP, Bane Raja Manalu, mendesak pemerintah untuk mengevaluasi penanganan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah bencana di Sumatera Utara. Ia menyoroti bahwa kelangkaan yang masih berlangsung dua pekan pascabencana menghambat distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat.
"Sudah dua pekan bencana berlangsung, namun kelangkaan BBM masih belum teratasi. Bantuan dan aktivitas warga terhambat, sehingga Pertamina harus serius menangani kondisi ini," kata Bane dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/12).
BACA JUGA: Pertamina Prediksi Konsumsi BBM dan LPG di Banten Naik Selama Libur Nataru
Bane menegaskan bahwa penanganan bencana akan efektif jika pasokan BBM tersedia. Ia meminta Pertamina bekerja ekstra untuk memastikan ketersediaan stok, terutama menjelang periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
"Maka pengadaan BBM ke Sumut harus dilakukan dengan segala upaya, termasuk lintas moda. Susah lewat darat, gunakan jalur laut atau udara karena ini bukan kondisi normal dan perlu kerja ekstra," ucapnya.
BACA JUGA: Kapal Tanker Pertamina Bekerja Non-Stop Antarkan BBM dan Logistik ke Sumatra
Berdasarkan penelusuran di lapangan, antrean panjang di SPBU di beberapa daerah Sumatera Utara mencapai lebih dari lima jam. Kelangkaan ini juga memicu lonjakan harga BBM eceran, dengan Pertalite dijual hingga Rp20.000–Rp25.000 per liter dan Solar mencapai Rp12.000–Rp15.000 per liter di wilayah seperti Dairi dan Pematangsiantar.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Pertamina yang menyebut pasokan BBM di wilayah tersebut telah terkendali. "Dengan kondisi memprihatinkan ini, maka layak kita mempertanyakan kinerja Pertamina. Jika tak mampu kerja sebaiknya direksi Pertamina dievaluasi," tegas Bane.
BACA JUGA: Ratas dengan Presiden, Pertamina Laporkan Percepatan Distribusi BBM & LPG di Sumatra
Ia juga mengingatkan bahwa masalah BBM dapat berdampak lebih luas, termasuk pada stabilitas harga kebutuhan pokok dan proses pemulihan pascabencana. "Masalah BBM ini jangan diremehkan karena dampaknya memengaruhi banyak hal, utamanya untuk penanganan di lokasi bencana dan percepatan pemulihan dampaknya," pungkasnya. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Mobile SPBU Hingga Canting Digunakan Untuk Salurkan BBM ke Wilayah Terdampak Bencana
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga


