Fokus Investasi, China Pertahankan Kebijakan Fiskal Proaktif 2026

wartaekonomi.co.id
2 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

China berjanji mempertahankan kebijakan fiskal yang proaktif pada tahun mendatang, dengan menargetkan stimulus terhadap konsumsi dan investasi guna menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.

Dilansir dari Xinhua, Jumat (12/12), prospek stimulus fiskal berskala besar diperkirakan dapat meredakan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang terlihat pada paruh kedua tahun ini dalam hampir seluruh sektor, kecuali yang berkaitan dengan surplus perdagangan yang bernilai triliunan dolar.

Baca Juga: Ningbo Jintian Copper Dapatkan Lisensi Ekspor Logam Tanah Jarang China

Namun penekanan ganda pada konsumsi dan investasi memperkuat pandangan bahwa pemerintah belum siap beralih dari model ekonomi yang bergantung pada produksi menuju ekonomi yang lebih ditopang oleh belanja rumah tangga.

Para ekonom telah lama menilai ketidakseimbangan ini dapat menghambat pertumbuhan jangka panjang, karena mendorong akumulasi utang untuk membiayai investasi yang tidak selalu produktif.

China sendiri berjanji melakukan implementasi mendalam program khusus untuk mendorong konsumsi serta rencana meningkatkan pendapatan penduduk perkotaan dan pedesaan”untuk mengoptimalkan potensi konsumsi jasa. Pernyataan itu juga mengakui bahwa kontradiksi antara pasokan domestik yang kuat dan permintaan yang lemah masih menonjol.

Meski, China juga berkomitmen menghidupkan kembali investasi setelah penurunan pada paruh kedua tahun ini. Ia merupakan langkah yang menurut para analis berpotensi mengalihkan sumber daya ke sektor manufaktur berorientasi ekspor, bukan ke penguatan jaring pengaman sosial atau daya beli rumah tangga.

China juga diperkirakan mempertahankan target pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 5% di 2026. Defisit anggaran juga digaungkan tetap berada di kisaran 4% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: BEI: Market Order Jadi Fitur Favorit Investor, Eksekusi Lebih Cepat dan Responsif

Beijing juga membuka peluang pelonggaran likuiditas melalui penurunan rasio cadangan wajib perbankan dan pemangkasan suku bunga. Namun Bank Sentral China kemungkinan hanya akan melakukan langkah bertahap dan berskala kecil.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Trump Siapkan Dewan Perdamaian Gaza, Diumumkan Awal 2026
• 13 jam lalucelebesmedia.id
thumb
Pengamat Sebut Bencana Sumatera jika Tidak Ditangani dengan Baik Bisa Mendelegitimasi Pemerintah
• 23 jam lalukompas.tv
thumb
600.000 Bibit Kelapa Dikirim ke Meranti dan Indragiri Hilir untuk Peremajaan
• 5 jam lalubisnis.com
thumb
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
Haaland Sindir Jamie Carragher Terkait Perseteruan dengan Mohamed Salah dan Ejek Bek Madrid
• 8 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.