JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) pada Kamis, 11 Desember 2025.
Rapat tersebut membahas penanganan pascabencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Dalam penyampaiannya, Menteri Dody memaparkan rangkaian langkah tanggap darurat yang telah dilakukan Kementerian PU, termasuk perkembangan pemulihan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa minggu terakhir.
BACA JUGA:Nanik S Deyang: Mitra dan Yayasan Harus Peduli Membantu Sekolah Penerima Manfaat MBG
BACA JUGA:Bisa-Bisanya Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Malah Goda Wartawan saat Ditangkap KPK: Kamu Cantik Hari Ini
Ia menegaskan bahwa Kementerian PU bergerak cepat dalam menangani kerusakan di tiga provinsi tersebut.
“Kementerian PU telah menurunkan total 310 personel dari Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya untuk mendukung penanganan darurat,” jelasnya.
"Personel telah melakukan respons cepat, inspeksi infrastruktur terdampak, serta mendukung komando penanganan darurat daerah," sambungnya.
Selain itu, Kementerian PU juga telah mengerahkan 298 unit alat berat (excavator, loader, dan lainnya), 121 unit alat pendukung (hidran umum, mobil operasional, dump truck, mobil tangki air, dan lainnya).
Serta 3.727 unit material darurat (geobag, bronjong kawat, agregat, dan lainnya) ke seluruh lokasi terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
BACA JUGA:Jadwal Seleksi Pendaftaran CPNS 2026 Diungkap MenPAN-RB, Kabar Baik untuk Fresh Graduate
BACA JUGA:Menuju OECD, Indonesia Prioritaskan Tiga Sektor Strategis
"Alat berat tersebut digunakan untuk membersihkan longsoran, memulihkan alur sungai, penanganan badan jalan rusak, hingga pemasangan jembatan bailey untuk membuka kembali konektivitas antarwilayah," tuturnya.
Menteri Dody juga menyampaikan, hingga 10 Desember 2025 pukul 22.00 WIB telah tercatat 1.355 titik terdampak bencana di tiga provinsi, dengan kerusakan mencakup banjir, longsor, jembatan putus, tanggul jebol, hingga jalan nasional yang tidak dapat dilalui.
"Kerusakan infrastruktur bina marga tercatat pada 76 ruas jalan nasional sepanjang 2.058 km dan 31 jembatan nasional sepanjang 2.537 m, serta 108 ruas jalan daerah dan 49 jembatan daerah," urainya.
- 1
- 2
- »


