Gus Yahya Akui Banyak Masalah di PBNU, Ajak Selesaikan Lewat Muktamar

viva.co.id
1 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengakui banyak masalah internal yang terjadi di dalam PBNU.

"Ada banyak masalah, kita akui ada banyak masalah. Mari kita selesaikan masalah-masalah (bersama)," ucap Gus Yahya kepada wartawan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 12 Desember 2025.

Baca Juga :
Muktamar Luar Biasa Dinilai jadi Jawaban Atasi Konflik di PBNU
Zulfa Mustofa: Jabatan Pj Ketum PBNU Amanah yang Besar

Gus Yahya berpandangan, masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan jika semua pihak berada dalam satu pandangan yang sama. 

Dia pun mendorong agar berbagai masalah di dalam internal PBNU dapat diselesaikan melalui muktamar.

"Yang belum bisa kita selesaikan sampai Muktamar, selesaikan di Muktamar saja. Kita selesaikan pada saat itu saja. Ini bukan soal yang lain-lain, masalah pasti ada, tapi kita selesaikan. Bisa, bisa kita selesaikan," ungkap dia. 

Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan tidak ada solusi lain untuk menyelesaikan masalah selain melalui muktamar. 

"Bahwa enggak ada jalan keluar selain bersama-sama. Mari bermuktamar bersama. Supaya selesai muktamar, selesai semua. Sudah enggak ada lagi masalah. Nah proses kesananya mari kita jalankan bersama-sama," jelas Gus Yahya.

Tolak Mundur dari Ketum PBNU

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Sebelumnya diberitakan, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di tengah polemik pemakzulan. 

Dia bahkan mengaku siap menempuh jalur hukum jika jalur musyawarah terkait jabatan Ketum PBNU ini tetap ditolak. 

"Kami akan pertahankan ini dengan sekuat-kuatnya. Apabila jalan dialog, jalan musyawarah dengan akal sehat, dengan maksud baik, dengan hati yang tulus, ini ditolak sama sekali, mungkin karena kepentingan atau apa pun, ya kami siap untuk menempuh jalur hukum demi menjaga keutuhan dari tatanan organisasi ini," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Desember 2025.

Gus Yahya menjelaskan, dalam AD/ART dan peraturan di PBNU, jabatan Ketum hanya bisa digantikan melalui muktamar.

Dia pun menegaskan hasil Rapat Harian Syuriyah mengenai jabatannya saat ini tidak dapat diterima dan batal demi hukum karena di luar kewenangan dari Rapat Harian Syuriyah itu sendiri.

Baca Juga :
Kata Gus Yahya soal Konsesi Tambang Jadi Pemicu Konflik di PBNU
Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum PBNU, Gus Yahya Tegaskan Ogah Kubu-kubuan
PBNU Kubu Gus Yahya Batal Gelar Rapat Pleno Gegara Rais Aam Absen

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menteri Transmigrasi Tegaskan Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Sukseskan Program Transmigrasi Patriot
• 11 jam lalupantau.com
thumb
Bahlil Dituding Berbohong, AMPG Membantah: 93 Persen Listrik PLN Aceh Pulih, Butuh Waktu ke Rumah
• 2 jam lalurepublika.co.id
thumb
Kejagung Jebloskan Zarof Ricar ke Lapas Salemba, Jalani Vonis 18 Tahun Penjara
• 13 jam lalukumparan.com
thumb
Rapat Pleno PBNU Berubah Jadi Rapat Koordinasi, Gus Yahya Sebut Ketua Umum dan Rais Aam Harus Sama-sama Hadir
• 13 jam lalufajar.co.id
thumb
Polda Metro Jaya Buka Posko Trauma Healing untuk Korban Tabrakan Mobil BGN
• 17 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.