Ketika Bapak-bapak Harus Pakai Daster, Kisah Pengungsi Banjir di Aceh Tamiang

katadata.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Di tengah sisa lumpur dan tenda-tenda darurat, warga Desa Sukajadi, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Daerah Istimewa Aceh, berjuang melanjutkan hidup setelah bencana memorak-porandakan rumah dan harta mereka. Banjir bandang yang terjadi akhir November lalu, telah menghilangkan rumah dan harta beda mereka, termasuk pakaian yang tidak sempat diselamatkan.

Dedi Erwin (35) tampak baru selesai menelusuri timbunan lumpur di sekitar rumahnya. Dengan bertelanjang dada, Dia mencoba mencari puing-puing harta benda yang bisa diselamatkan di antara reruntuhan tersebut.

Di sisi lain, reporter Katadata menyaksikan sejumlah pria yang menggunakan daster wanita. Menurut Dedi, banyak pria yang kesulitan mendapatkan pakaian setelah bencana banjir. Bantuan pakaian bekas memang sudah ada di tenda pengungsian, namun bantuan tersebut kebanyakan pakaian perempuan.

Alhasil, Dedi menilai kebutuhan papan menjadi kebutuhan utama para pengungsi saat ini. Apalagi tenda pengungsian tidak dapat menghalangi debu yang terbang akibat lalu lalang mobil yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari lokasi pengungsian.

Pemerintah Aceh perpanjang masa tanggap darurat (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.)

Kesulitan pakaian dan minimnya air bersih dan hunian di kawasan pengungsian membuat iritasi kulit dan gangguan pernapasan menjadi penyakit yang kerap dimiliki warga Desa Sukajadi.

"Saat ini sudah ada pos kesehatan. Namun kami mau pemerintah secepatnya membantu kami pindah dari tenda pengungsian. Kami tidak sanggup dengan debu yang masuk ke tenda, kasihan lansia dan anak-anak kami," katanya.

Minim Air Bersih

Najmu Oliver Riansyah (14) pun harus membantu orang tuanya mencari harta keluarganya di bawah timbunan lumpur dan mengangkat bantuan dari truk logistik. Siswa kelas 9 SMP ini harus berhenti belajar lantaran akses ke sekolahnya masih tertutup longsor.

Minimnya busana pria memaksa Oliver harus menggunakan baju sama sejak dua hari yang lalu. Selain itu, semua makanan yang dimakan merupakan makanan cepat saji, umumnya mi instan dan roti.

Oliver mengatakan sekolahnya meliburkan semua siswa hingga akhir Maret 2026. Menurutnya, dia dan seluruh teman sekelasnya harus menempuh ujian kelulusan pada hari pertama masuk sekolah nanti.

"Kami masuk setelah Hari Raya Lebaran 2026 dan langsung ujian kelulusan. Sekolah saya masih ada sekarang, tapi tidak ada jalan ke sana," kata Oliver.

Seorang penjaga logistik di Tenda Darurat, Eka Rosdiana (33), mengatakan kebutuhan pangan Desa Sukajadi mencukupi meskipun lebih banyak makanan kemasan seperti sarden kaleng. Menurut dia, jenis bantuan yang sangat dibutuhkan Desa Sukajadi saat ini adalah tangki penyimpanan air bersih, toilet portable, selimut, dan kasur. Sebab, Eka mengatakan Desa Sukajadi hanya mendapatkan air bersih antara tiga sampai empat hari sekali.

"Saat ini kami kekurangan air bersih karena tidak memiliki tangki air bersih. Untuk menyimpan air, kami hanya bisa memanfaatkan ember kecil," kata Eka.

Pemerintah Aceh perpanjang masa tanggap darurat (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.)

Di pengungsian Sukajadi, pemandangan para bapak yang mengenakan daster menjadi simbol betapa sulitnya kehidupan setelah banjir bandang. Bukan karena pilihan, tetapi karena tak ada lagi pakaian layak yang tersisa untuk mereka.

Di balik senyum kecil yang mereka pertahankan, tersimpan rasa canggung yang harus ditelan demi bertahan hidup. Daster-daster itu akhirnya berubah menjadi pengingat sunyi bahwa bencana bukan hanya merusak rumah, tetapi juga merampas keseharian paling sederhana yang dulu terasa biasa saja.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menkes: 41 RS di Aceh Sudah Beroperasi Secara Bertahap
• 6 menit lalukompas.com
thumb
TÜV Rheinland Dorong Penguatan Keselamatan & Tata Kelola Risiko EV di Indonesia
• 23 jam lalumedcom.id
thumb
Cara Sederhana untuk Mulai Mencintai Diri Sendiri, Hidup Lebih Bahagia
• 13 jam lalugenpi.co
thumb
Penerbitan Obligasi Dinilai Tonggak Strategi Penguatan Bisnis Berkelanjutan
• 13 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Pagi Kelabu di SDN 01 Kalibaru
• 20 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.