Wagub Jateng Janji Tuntaskan Backlog 1,3 Juta Rumah dalam 5 Tahun

bisnis.com
3 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, bakal merampungkan backlog perumahan dalam lima tahun ke depan. Saat ini, backlog perumahan dilaporkan berada di angka 1.332.968 unit rumah dengan 161.340 unit rumah telah dibangun di Jawa Tengah sepanjang 2025.

"Dengan begitu, sisa backlog rumah di Jawa Tengah hingga kini berada di angka 1.171.628 unit. Penyelesaian angka backlog perumahan ini akan dilaksanakan dengan pembagian peran penyelesaian. Antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan, pengembang, Non-Government Organisation (NGO), Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan swadaya," ujar Taj Yasin saat menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI pada Rabu (10/12/2025).

Koordinasi dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pemerintah di tingkat kabupaten/kota maupun desa/kelurahan untuk memverfikasi dan memvalidasi data backlog perumahan. Kerja sama juga dilakukan dengan perguruan tinggi untuk mengerahkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk memverfikasi data tersebut.

"Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mencari, mencanangkan, dan mengoptimalkan Collaboration Funding dalam melaksanakan program-program perumahan di Jawa Tengah," jelas Taj Yasin dalam siaran pers.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan melihat peluang pemanfaatan material bangunan baru khususnya untuk program revitalisasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Pemanfaatan teknologi material bangunan yang lebih anyar itu diharapkan mampu menghemat ongkos pembangunan sekaligus memperluas jangkauan penerima manfaat perbaikan RTLH di Jawa Tengah.

Baca Juga

  • Backlog Masih 2 Juta, Jabar Dorong Pemanfaatan FLPP
  • Jateng Gandeng Pengembang Selesaikan Backlog 324.000 Perumahan
  • IPW Soroti Pendekatan Profesi Dapat Atasi Backlog Rumah

"Ada yang namanya bata interlock, ini menarik karena pembangunannya bisa lebih hemat, lebih cepat, akan tetapi ini belum tersampaikan dengan masif sehingga kami perlu dalami apakah nanti ada RTLH yg bisa beralih dengan bata interlock tadi. kalau harganya bagus, ya kita dorong ke sana supaya bantuan dari pemerintah daerah bisa lebih baik lagi," pungkas Taj Yasin.

Sebelumnya, skema pembiayaan Kredit Program Perumahan (KPP) diyakini bakal memberikan angin segar bagi sektor properti di Jawa Tengah.

Skema anyar yang diperkenalkan pemerintah pada Oktober lalu itu diyakini bakal berdampak positif lantaran menyentuh sisi pasokan (supply) maupun permintaan (demand) pada sektor usaha properti.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, menjadi salah satu bank pelat merah yang mulai memperkenalkan skema pembiayaan tersebut pada nasabahnya.

"Kami merupakan salah satu bank yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan kredit program perumahan. Jadi ini untuk meningkatkan bisnis atau realisasi dari pelaku usaha perumahan, baik dari sisi supply maupun demand. Jadi misalnya untuk pembangunan rumah, usahanya, atau pembelian rumah untuk renovasi," kata Kepala Kantor Wilayah Bank BTN Jateng DIY Fitri Novianty Ratna Kusuma, dikutip Jumat (14/11/2025).

Dalam konferensi pers yang digelar di Kota Semarang, Fitri menjelaskan bahwa program KPP diperkenalkan untuk membantu pelaku usaha di sektor perumahan agar dapat meningkatkan daya saing, penyerapan tenaga kerja, serta produktivitas usaha.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gunung Anak Krakatau Status Waspada, Kepala Pos Pantau: Krakatau Masih Tenang
• 20 jam lalukumparan.com
thumb
Film Para Perasuk Bakal Tayang Perdana di Sundance Film Festival 2026
• 13 jam lalumedcom.id
thumb
Cerita Gubernur Aceh soal Bantuan yang Masuk-Ungkap Kondisi Warga | INDO UPDATE
• 19 jam lalukompas.tv
thumb
Jelang Libur Nataru, Yogya Pastikan Depo Sampah Bersih Sebelum Wisatawan Datang
• 17 jam lalurepublika.co.id
thumb
Setengah Ton Daging Penyu Disita dari Pemburu di Sulsel, Penadah Belum Juga Tersentuh
• 23 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.