Jakarta, VIVA – Kondisi di sejumlah wilayah Aceh Tamiang hingga kini masih memprihatinkan setelah banjir bandang melanda kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir. Bencana alam yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan meluapnya aliran sungai telah merendam permukiman, merusak infrastruktur, serta memaksa ratusan keluarga mengungsi.
Akses menuju beberapa desa juga sempat terputus akibat jalan yang terendam dan tertutup lumpur. Warga mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, terutama air bersih dan logistik harian, karena distribusi bantuan terhambat kondisi medan yang berat. Scroll lebih lanjut yuk!
Situasi ini membuat banyak penyintas masih bergantung pada dukungan dari berbagai pihak untuk bertahan menghadapi hari-hari yang penuh ketidakpastian.
Di tengah tantangan tersebut, suara warga menjadi gambaran nyata betapa beratnya situasi di lapangan. Salah satu korban bencana banjir, Asykurazi, mengungkapkan betapa berat situasi beberapa hari terakhir, terutama saat sulitnya akses untuk mendapatkan air bersih.
“Kami tertolong atas bantuan dari Baznas DKI Jakarta dan relawan lain. Alhamdulillah, bantuan dari orang-orang baik bisa membantu kami bertahan hidup,” ujar Asykurazi, dalam pernyataan resminya.
Ia juga menyampaikan doa dan harapan besar seluruh penyintas agar kondisi kembali stabil.
“Harapan kami semua bisa hidup normal seperti sedia kala. Kami juga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang hancur,” katanya.
BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung dan mendirikan dapur umum di lokasi terdampak tepatnya di Aceh Tamiang, sebagai wujud kepedulian tanpa batas terhadap saudara setanah air.
Kesaksian seperti dari Asykurazi menunjukkan bahwa kehadiran bantuan di lapangan membawa dampak signifikan bagi para korban. Bantuan yang datang bukan hanya berupa logistik, tetapi juga menjadi sumber penguatan mental bagi warga yang tengah berjuang bangkit dari keterpurukan.
Ketua BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta, Dr. Akhmad Abubakar, menegaskan bahwa timnya diterjunkan secara khusus ke Aceh Tamiang untuk memastikan seluruh bantuan dapat tepat sasaran.
“Bantuan ini kami hadirkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Pulau Sumatera, khususnya Aceh Tamiang. Ini bukan hanya soal menyalurkan bantuan, tetapi bentuk nyata solidaritas dan kepedulian untuk sesama,” ujarnya.



