Anda mungkin kerap menjumpai ilustrasi yang menghubungkan asuransi dengan payung yang berguna melindungi dari hujan maupun terik. Faculty Head Sequis Life Quality Builder, Sequis Training Academy of Excellence Samuji, MPD, CFP, CPC, AAIJ menyampaikan konsep serupa juga berlaku pada asuransi, yang bertindak sebagai payung finansial untuk menjaga keuangan keluarga dari risiko hidup yang tak terduga.
Namun, masih banyak masyarakat yang menaruh asuransi di urutan paling akhir dalam skala prioritas perencanaan keuangan.
Argumen yang biasa diajukan antara lain, harga kebutuhan terus naik, merasa sudah menjaga pola makan sehingga yakin terhindar dari penyakit, usaha sedang tidak pasti dan pendapatan menurun, telah memiliki BPJS, merasa cukup dengan asuransi dari kantor, khawatir klaim tidak dibayarkan, atau takut tidak sanggup membayar premi secara konsisten.
Walaupun terdapat alasan yang tampak lumrah untuk menunda asuransi dan kebanyakan orang cenderung mendahulukan hal yang terlihat, terukur, dan dapat segera diraih, tetapi telah banyak bukti bahwa berkat asuransi, banyak keluarga di Indonesia mampu melalui kesulitan keuangan.
Asuransi sebagai payung finansial bagi keluarga dikemukakan Samuji dengan 3 alasan dasar:
1. Asuransi melindungi masa kini dan masa depan
Hidup penuh ketidakpastian. Asuransi adalah cara memitigasi kerugian finansial akibat risiko tidak terduga, seperti kecelakaan. Risiko kecelakaan dapat berdampak pada kerugian finansial jangka panjang.
2. Cadangan dana jika kehilangan penghasilan
Kepala keluarga sebagai pencari nafkah bertanggung jawab memastikan keluarga dapat hidup nyaman dan aman. Caranya, dengan menyediakan dana cadangan. Uang Pertanggungan (UP) dari asuransi jiwa dapat berfungsi sebagai cadangan dana agar keluarga dapat bertahan tanpa harus berutang atau bergantung pada orang lain.
3. Bagian dari Perencanaan Keuangan
Asuransi adalah cara memitigasi kondisi keuangan. Perencanaan Keuangan yang sudah Anda buat perlu dimitigasi dengan asuransi agar jika terjadi risiko kehidupan, kondisi keuangan dapat tetap stabil untuk memenuhi kebutuhan harian serta tetap mampu menyediakan dana darurat dan mendukung perencanaan jangka panjang, seperti pendidikan atau pensiun.
Baca Juga: Perluas Akses Asuransi Usaha, BRI Insurance Jalin Kerja Sama dengan Kementerian UMKM dan Dukung Festival UMKM di Lampung
Ketidakpastian Ekonomi, Asuransi Dwiguna dapat jadi Andalan Perlindungan Finansial Ada beberapa jenis asuransi jiwa, yaitu Asuransi jiwa berjangka merupakan proteksi jangka waktu tertentu tanpa nilai tunai. Ada juga perlindungan seumur hidup dengan nilai tunai yang dikenal dengan Asuransi Seumur Hidup (Whole Life). Berikutnya, asuransi dwiguna (Endowment) menggabungkan perlindungan dan tabungan.
“Salah satu asuransi jiwa yang dapat dipertimbangkan untuk mendukung rencana jangka panjang adalah asuransi dwiguna. Jika terjadi risiko kematian, kondisi keuangan keluarga tetap aman karena ada Uang Pertanggungan. Selain itu, ada nilai tunai yang akan cair secara bertahap atau di akhir kontrak sesuai ketentuan polis,” sebut Samuji.
Menjawab kebutuhan masyarakat akan asuransi dwiguna, Sequis menyediakan Sequis Future Saver Insurance yang memberikan perlindungan risiko kematian hingga 20 tahun melalui Manfaat Meninggal Dunia hingga 500% dari premi tahunan.
Nasabah cukup membayar premi 5 tahun tanpa pemeriksaan medis. Selain itu, Sequis Life akan mengembalikan premi hingga 550% dari premi yang disetahunkan jika Tertanggung tetap hidup hingga akhir masa pertanggungan.
Manfaat lainnya untuk mendukung perencanaan keuangan keluarga, tersedia Manfaat Tambahan Meninggal Dunia hingga 25% dari premi yang disetahunkan dan Manfaat Hidup Tahunan Berkala hingga 20% premi yang disetahunkan mulai akhir tahun ke-6.
“Sebagai gambaran sederhana betapa bermanfaatnya asuransi jiwa maka Anda bisa berhitung jika membayar premi Rp15 juta per tahun selama 5 tahun untuk produk asuransi Sequis Future Saver Insurance akan mendapat perlindungan selama 20 tahun. Bila terjadi risiko meninggal dunia, kekhawatiran ekonomi keluarga akan morat marit tidak perlu terjadi sebab tersedia Uang Pertanggungan Rp75 juta (500% x Rp15 juta)," ujar Samuji.
"Jika tetap hidup hingga akhir tahun polis akan mendapatkan Manfaat Hidup 20% setiap akhir tahun senilai Rp3 juta sejak tahun polis ke-6. Jika tetap hidup hingga akhir masa pertanggungungan akan mendapat Manfaat Hidup sebesar Rp 82.500.000,00 (550% dari premi yang disetahunkan). Sejumlah dana ini tentu bermanfaat untuk rencana pendidikan anak atau persiapan pensiun,” tutup Samuji.




