jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pengemudi Ojek Online GARDA Indonesia mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menepati janji segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur sistem bagi hasil lebih adil bagi pengemudi.
Desakan keras ini muncul menyusul pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan oleh GoTo.
BACA JUGA: Komunitas Driver Ojol Sejumlah Kota Tolak Rencana Skema Baru yang Dibahas Pemerintah
Program perlindungan tersebut diketahui hanya diperuntukkan bagi pengemudi dengan status Mitra Juara.
Inisiatif tersebut dinilai asosiasi mengadopsi sistem yang timpang dalam praktiknya di lapangan.
BACA JUGA: Ribuan Ojol Turun ke Jalan, Sampaikan Empat Tuntutan & Tolak Komisi 10 Persen
Hal tersebut dianggap sangat merugikan sebagian pengemudi ojek online yang tidak masuk dalam kategori Mitra Juara.
“Kami menunggu Perpres yang dijanjikan Presiden Prabowo. Hingga kini belum ada kejelasan," kata Ketua Umum GARDA Indonesia, Raden Igun Wicaksono dalam keterangannya, dikutip Jumat (12/12).
BACA JUGA: Biaya Jemput Antar Aplikator Ojol ternyata Hanya Rp 204
Sebagai solusi atas ketimpangan tersebut, GARDA mengusulkan skema bagi hasil yang spesifik kepada pemerintah.
Usulan tersebut mencakup pembagian 90 persen pendapatan bagi mitra pengemudi dan 10 persen sisanya untuk perusahaan aplikator.
Ketua Umum GARDA Indonesia Raden Igun Wicaksono menilai usulan skema pembagian tersebut selaras dengan berbagai prinsip utama kemitraan yang sehat.
Prinsip tersebut, meliputi rasa keadilan, keberlanjutan penghasilan, serta perlindungan sosial bagi pengemudi.
Selain masalah persentase bagi hasil, GARDA juga mengajukan permintaan terkait pengelolaan potongan komisi.
GARDA meminta agar porsi 10 persen komisi milik aplikator, pemerintah mewajibkan penyetoran sebesar 1–2 persen kepada negara, untuk membayar BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
"Kami berharap pemerintah bertindak cepat demi nasib jutaan pengemudi yang menjadi tulang punggung layanan transportasi daring,” imbuhnya. (mcr31/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muncul Narasi Tak Berimbang Soal Eksploitasi Pengemudi Ojol, Ekonom Beberkan Temuan ini
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah




