EtIndonesia. Tahun ini, penerima Nobel Perdamaian dunia — pemimpin oposisi Venezuela María Corina Machado — merencanakan pelarian rahasia yang dramatis bak film spionase demi bisa hadir langsung pada rangkaian acara Nobel Perdamaian.
Pelarian Menegangkan: 10 Jam, 10 Pos Militer, dan Kapal KayuMachado menyamar dengan wig, lalu dalam waktu 10 jam berhasil melewati 10 pos pemeriksaan militer. Ia kemudian menyeberangi Laut Karibia dengan perahu kayu kecil. Pada saat yang sama, jet tempur F-18 Amerika dilaporkan berputar di wilayah udara yang mungkin dilalui rute pelariannya, dan kapal perang AS menahan sebuah kapal tanker minyak di perairan lepas Venezuela.
Akhirnya, hanya beberapa jam setelah upacara Nobel selesai, Machado berhasil tiba di Oslo secara dramatis.
Sapa Pendukung dari Balkon HotelPejuang demokrasi berusia 58 tahun itu terlihat melambaikan tangan dari balkon hotel tempat ia menginap. Warga yang berkumpul menyanyikan lagu kebangsaan Venezuela. Pemerintah Norwegia menyatakan bahwa Machado dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Jonas Gahr Støre pada 11 Desember 2025 pagi.
Upacara Nobel Tanpa KehadirannyaUpacara Nobel Perdamaian dijadwalkan pada 10 Desember pukul 13.00 waktu Oslo (pukul 20.00 waktu Beijing) di Balai Kota Oslo. Raja Harald V dan Ratu Sonja menghadiri acara tersebut, bersama Presiden Argentina Javier Milei serta Presiden Ekuador Daniel Noboa — total empat kepala negara dari Amerika Latin hadir.
Melalui putrinya Ana Corina Sosa Machado, ia menyampaikan: “Ini mengingatkan dunia bahwa demokrasi sangat penting bagi perdamaian. Dan pelajaran terpenting yang dapat dibagi rakyat Venezuela kepada dunia adalah: jika kita menginginkan demokrasi, kita harus siap berjuang demi kebebasan.”
Dalam rekaman audio yang dirilis Institut Nobel Norwegia, Machado memberitahukan kepada Ketua Komite Nobel Frydnes: “Saya akan datang ke Oslo, saya sedang dalam perjalanan ke Oslo.”
Namun, lokasi tempat ia menelepon tidak diketahui.
Rencananya, Machado akan muncul langsung di Balai Kota Oslo untuk menerima penghargaan — yang seharusnya menjadi penampilan pertamanya setelah satu tahun bersembunyi. Namun ia tidak berhasil tiba tepat waktu untuk menghadiri upacara.
Ketua Institut Nobel Norwegia, Kristian Berg Harpviken, mengatakan kepada Reuters:
“Kami belum tahu pasti kapan ia akan mendarat, tetapi kemungkinan besar malam ini.”
AFP melaporkan bahwa meskipun Machado tidak dapat menghadiri upacara pada 10 Desember, Komite Nobel menyatakan lega mengetahui bahwa ia kini aman dan akan bertemu dengan pihak Nobel di Oslo. (Hui)
Disampaikan oleh NTD Asia Pasifik / Editor: Lu Yongxin




