EtIndonesia. Apakah teleportasi itu ada? Kedengarannya mustahil, namun ada kisah nyata yang pernah dilaporkan—dan kadang terjadi begitu halus hingga kita bahkan tidak menyadarinya. Bagi seorang pria, hal-hal yang tak dapat dijelaskan mulai memasuki rutinitas hariannya dengan cara yang tidak bisa ia abaikan.
Pada Agustus 2024, hal-hal aneh mulai terjadi pada seorang pria bernama Hizza. Ia mulai mengalami sesuatu yang terasa seperti lompatan ruang secara tiba-tiba—tiba di tempat jauh dalam waktu yang sangat singkat. Kejadian-kejadian itu bahkan terjadi ketika ia sedang bersama orang lain.
Peristiwa pertama terjadi ketika Hizza sedang sendirian. Setelah bekerja, ia berjalan ke toko terdekat untuk membeli camilan. Ia sering memeriksa waktu di jam tangannya, tetapi hari itu ada sesuatu yang berbeda. Dalam sekejap mata, ia mendapati dirinya berada di jalan yang jaraknya satu mil dari tempat semula, dengan hampir tidak ada waktu yang berlalu. Kesadaran itu membuatnya terpaku.
Insiden kedua terjadi ketika ia dan temannya, J, merencanakan perjalanan pagi ke Walmart, yang biasanya membutuhkan 30 menit dari rumah J. Mereka berbelok ke jalan indah di Virginia—jalan yang sebenarnya menuju Carolina Utara, bukan Walmart. Namun dalam hitungan detik, pemandangan di sekitar berubah.
Bangunan-bangunan yang familiar tiba-tiba muncul di sekitar mereka. Keduanya mengenali tempat itu: mereka sudah berada dekat Walmart. Ketika memeriksa jam, mereka merinding. Perjalanan tiga puluh menit entah bagaimana hanya memakan waktu sepuluh menit.
Peristiwa ketiga terjadi dengan teman lainnya, E. Mereka menonton film dan menyetir pulang sesudahnya. Rute tersebut biasanya memakan waktu lima belas menit. Kali ini, mereka tiba dalam lima menit. Karena pengalaman sebelumnya, Hizza langsung menyadari ada yang tidak beres, tapi ia memilih diam, takut E mengira ia berkhayal.
Sebelum mereka menyadarinya, mobil sudah berada dekat pusat kota, tidak jauh dari rumah Hizza—jauh lebih cepat dari seharusnya. Perjalanan terasa normal, tidak ada hal aneh sama sekali. Seperti sebelumnya, mereka baru sadar ada sesuatu yang salah ketika bangunan-bangunan yang dikenal tiba-tiba muncul.
Lalu E memecah keheningan. Mereka tidak mengambil jalan pintas, tidak salah belok. Tidak ada yang sedang melamun. Namun mereka sudah sampai—terlalu cepat. E juga merasa terkejut.
Belakangan, Hizza menceritakan kepada E tentang kejadian-kejadian sebelumnya. Saat tiba di rumah Hizza, E duduk dulu beberapa saat untuk menenangkan diri sebelum akhirnya pulang.
Pengalaman itu terasa seperti “teleportasi,” tetapi mereka tetap sepenuhnya sadar setiap saat. Semuanya terjadi secara alami, tanpa perubahan kesadaran yang mendadak.
Namun saat mereka mencocokkan cerita, mereka menyadari hal lain: pada setiap kejadian, ketiganya merasakan sensasi panas di bawah dada, disusul perasaan tidak nyaman dan berat. Berdiri terasa sulit, seolah ada sesuatu yang menguras tenaga mereka. Apa pun fenomena ini, ia meninggalkan sensasi fisik—sebuah pengalaman membingungkan yang seolah menyentuh batas hal-hal tak dapat dijelaskan. (***)





