Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar Trenggalek Innovation Festival (TIF) 2025 di GOR Gajah Putih dengan memamerkan puluhan inovasi layanan publik terpilih hasil kurasi dari ASN, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara, Jumat, mengatakan TIF 2025 mengusung tema "Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak untuk Kesejahteraan Masyarakat," katanya.
Ajang ini menjadi media kolaborasi yang memperluas partisipasi masyarakat dalam mendorong inovasi pembangunan daerah.
"TIF merupakan komitmen nyata pemerintah untuk mendorong partisipasi publik dalam menciptakan gagasan-gagasan baru bagi kemajuan daerah," kata Syah.
Menurut dia, panitia menerima 56 usulan inovasi dari berbagai unsur.
Setelah melalui proses kurasi, sebanyak 20 inovasi dinyatakan terbaik dan layak dipamerkan dalam TIF 2025.
Baca juga: Kepala BSKDN tegaskan replikasi inovasi perkuat kinerja pemda
"Harapannya, inovasi yang lahir dapat memperkuat kualitas layanan publik dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Syah menambahkan, pemerintah daerah terus mendorong agar berbagai inovasi yang sudah dikembangkan dapat direplikasi dan diadopsi secara luas sehingga memberi dampak lebih besar.
"TIF bukan hanya ajang kompetisi atau berburu penghargaan, tetapi wadah untuk mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik," katanya.
Pada TIF 2024, dua inovasi Pemkab Trenggalek berhasil masuk TOP 5 Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replika Kementerian PANRB, yakni Pendekar Beraksi dari Puskesmas Ngulankulon dan UBBLIK MADANGI ATI dari Puskesmas Gandusari.
Syah berharap capaian tersebut menjadi motivasi bagi perangkat daerah, mahasiswa, dan masyarakat untuk terus berkarya dan berinovasi.
"Semakin banyak inovasi berarti semakin besar peluang peningkatan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Dua inovasi kesehatan UMSurabaya lolos SIGMA Asia 2025
Baca juga: Wamendagri minta pemerintah daerah ciptakan inovasi berbasis solusi
Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara, Jumat, mengatakan TIF 2025 mengusung tema "Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak untuk Kesejahteraan Masyarakat," katanya.
Ajang ini menjadi media kolaborasi yang memperluas partisipasi masyarakat dalam mendorong inovasi pembangunan daerah.
"TIF merupakan komitmen nyata pemerintah untuk mendorong partisipasi publik dalam menciptakan gagasan-gagasan baru bagi kemajuan daerah," kata Syah.
Menurut dia, panitia menerima 56 usulan inovasi dari berbagai unsur.
Setelah melalui proses kurasi, sebanyak 20 inovasi dinyatakan terbaik dan layak dipamerkan dalam TIF 2025.
Baca juga: Kepala BSKDN tegaskan replikasi inovasi perkuat kinerja pemda
"Harapannya, inovasi yang lahir dapat memperkuat kualitas layanan publik dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Syah menambahkan, pemerintah daerah terus mendorong agar berbagai inovasi yang sudah dikembangkan dapat direplikasi dan diadopsi secara luas sehingga memberi dampak lebih besar.
"TIF bukan hanya ajang kompetisi atau berburu penghargaan, tetapi wadah untuk mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik," katanya.
Pada TIF 2024, dua inovasi Pemkab Trenggalek berhasil masuk TOP 5 Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replika Kementerian PANRB, yakni Pendekar Beraksi dari Puskesmas Ngulankulon dan UBBLIK MADANGI ATI dari Puskesmas Gandusari.
Syah berharap capaian tersebut menjadi motivasi bagi perangkat daerah, mahasiswa, dan masyarakat untuk terus berkarya dan berinovasi.
"Semakin banyak inovasi berarti semakin besar peluang peningkatan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Dua inovasi kesehatan UMSurabaya lolos SIGMA Asia 2025
Baca juga: Wamendagri minta pemerintah daerah ciptakan inovasi berbasis solusi

:strip_icc()/kly-media-production/medias/2945074/original/009749200_1587463586-PSSI.jpg)



