Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik Tower Emergency Brandan-Langsa yang menghubungkan Banda Aceh dengan backbone kelistrikan Sumatra pulih pada Minggu (14/12).
"Tower Emergency Brandan-Langsa apabila selesai maka Banda Aceh tersambung dengan backbone Sumatra. Ditargetkan Minggu, 14 Desember energize," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi dalam keterangan resminya, dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Hingga tanggal 11 Desember 2025 dilaporkan kondisi pemulihan Aceh tercatat 36 persen, Sumatera Utara 99,8 persen setelah longsor susulan dan Sumatera Barat telah menyala 100 persen sejak 5 Desember 2025.
Aceh merupakan wilayah terdampak yang masih memerlukan perhatian, kata Rudy. Untuk mempercepat pemulihan di beberapa desa, PLN memerlukan dukungan pembukaan akses jalan yang masih terputus untuk transportasi material jaringan serta penyediaan BBM untuk operasional kendaraan.
“Genset PLN masih sangat terbatas di Aceh Tamiang dan Bener Meriah,” ucapnya.
Sejumlah pekerjaan darurat transmisi telah diselesaikan. Rudy mencatat progres perbaikan tower, yaitu Tower Emergency SUTT Bireuen-Peusangan rampung 100 persen pada 7 Desember, SUTT Bireun-Arun selesai 100 persen pada 8 Desember, sementara SUTT Brandan-Langsa masih dalam pengerjaan dengan progres 67 persen.
Rudy menjelaskan PLTD 50 MW sedang dalam proses instalasi untuk meningkatkan keandalan pasokan di Banda Aceh. PLTD Lueng Bata 10 MW status onsite (proses instalasi dan ditargetkan commissioning pada tanggal 12 Desember 2025).
Pemasangan pembangkit darurat ini dimaksudkan sebagai penopang sementara sampai jaringan permanen kembali berfungsi penuh.
Pelayanan kesehatan menjadi prioritas dalam agenda pemulihan. Rudy menegaskan bahwa sejumlah rumah sakit di wilayah terdampak kini telah tersuplai listrik oleh sistem 20 kV PLN tanpa bergantung pada genset, sehingga layanan medis yang kritis dapat berjalan lebih aman.
Rudy mengakui tantangan berat di lapangan, yaitu akses yang terputus, keterbatasan BBM dan kondisi cuaca yang kadang menghambat mobilisasi material.
Namun, ia menegaskan komitmen bersama pemerintah dan PLN untuk terus mempercepat perbaikan sampai pasokan kelistrikan benar-benar pulih di seluruh wilayah terdampak.
Baca juga: Bahlil minta PLN pulihkan sambungan transmisi Sumatera-Langsa
Baca juga: Kementerian ESDM: Pemulihan listrik Sumatera Barat mencapai 99 persen
Baca juga: ESDM: Pemulihan listrik di Aceh 52 persen, Sumbar capai 99 persen
"Tower Emergency Brandan-Langsa apabila selesai maka Banda Aceh tersambung dengan backbone Sumatra. Ditargetkan Minggu, 14 Desember energize," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi dalam keterangan resminya, dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Hingga tanggal 11 Desember 2025 dilaporkan kondisi pemulihan Aceh tercatat 36 persen, Sumatera Utara 99,8 persen setelah longsor susulan dan Sumatera Barat telah menyala 100 persen sejak 5 Desember 2025.
Aceh merupakan wilayah terdampak yang masih memerlukan perhatian, kata Rudy. Untuk mempercepat pemulihan di beberapa desa, PLN memerlukan dukungan pembukaan akses jalan yang masih terputus untuk transportasi material jaringan serta penyediaan BBM untuk operasional kendaraan.
“Genset PLN masih sangat terbatas di Aceh Tamiang dan Bener Meriah,” ucapnya.
Sejumlah pekerjaan darurat transmisi telah diselesaikan. Rudy mencatat progres perbaikan tower, yaitu Tower Emergency SUTT Bireuen-Peusangan rampung 100 persen pada 7 Desember, SUTT Bireun-Arun selesai 100 persen pada 8 Desember, sementara SUTT Brandan-Langsa masih dalam pengerjaan dengan progres 67 persen.
Rudy menjelaskan PLTD 50 MW sedang dalam proses instalasi untuk meningkatkan keandalan pasokan di Banda Aceh. PLTD Lueng Bata 10 MW status onsite (proses instalasi dan ditargetkan commissioning pada tanggal 12 Desember 2025).
Pemasangan pembangkit darurat ini dimaksudkan sebagai penopang sementara sampai jaringan permanen kembali berfungsi penuh.
Pelayanan kesehatan menjadi prioritas dalam agenda pemulihan. Rudy menegaskan bahwa sejumlah rumah sakit di wilayah terdampak kini telah tersuplai listrik oleh sistem 20 kV PLN tanpa bergantung pada genset, sehingga layanan medis yang kritis dapat berjalan lebih aman.
Rudy mengakui tantangan berat di lapangan, yaitu akses yang terputus, keterbatasan BBM dan kondisi cuaca yang kadang menghambat mobilisasi material.
Namun, ia menegaskan komitmen bersama pemerintah dan PLN untuk terus mempercepat perbaikan sampai pasokan kelistrikan benar-benar pulih di seluruh wilayah terdampak.
Baca juga: Bahlil minta PLN pulihkan sambungan transmisi Sumatera-Langsa
Baca juga: Kementerian ESDM: Pemulihan listrik Sumatera Barat mencapai 99 persen
Baca juga: ESDM: Pemulihan listrik di Aceh 52 persen, Sumbar capai 99 persen


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F12%2Fcb21fd48b610e9d911e10decb1f3cc21-WhatsApp_Image_2025_12_12_at_15.19.02.jpeg)

