Dolar AS Masih Lesu Tertekan Prospek Suku Bunga The Fed

idxchannel.com
4 jam lalu
Cover Berita

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama berada di level 98,34, menuju penurunan mingguan 0,7 persen.

Dolar AS Masih Lesu Tertekan Prospek Suku Bunga The Fed. Foto: AP.

IDXChannel - Dolar Amerika Serikat (AS) menuju penurunan mingguan ketiganya pada Jumat (12/12/2025), tertekan prospek pemangkasan suku bunga tahun depan setelah Federal Reserve (The Fed) menepis taruhan pasar yang lebih hawkish.

Melansir Investing, indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama berada di level 98,34, menuju penurunan mingguan 0,7 persen. Indeks tersebut telah turun lebih dari 9 persen sepanjang tahun ini, menuju penurunan tahunan terdalam sejak 2017.

Baca Juga:
Pemilihan Ketua The Fed Masuk Tahap Wawancara Akhir

Euro stabil di USD1,1741 pada awal sesi Asia setelah naik 0,37 persen pada sesi sebelumnya. Sementara poundsterling menguat tipis ke USD1,33955. 

Keduanya berada di jalur kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, berkebalikan dengan dolar terus berada di bawah tekanan.

Baca Juga:
Dolar Melemah Usai Pengumuman Suku Bunga The Fed, Yield Obligasi AS Turun

Yen Jepang memanfaatkan pelemahan dolar, dengan mencatat kenaikan kecil pekan ini. Yen diperdagangkan di 155,61 per dolar menjelang pertemuan Bank of Japan minggu depan, di mana pasar secara luas memperkirakan kenaikan suku bunga.

Dolar Australia stabil di USD0,6667, sementara dolar Selandia Baru naik 0,14 persen ke USD0,5815.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam usai The Fed Pangkas Suku Bunga

The Fed memangkas suku bunga sesuai ekspektasi pekan ini. Namun, komentar Ketua Fed Jerome Powell dan pernyataan resminya dipandang investor kurang hawkish dan memperkuat momentum tekanan jual terhadap dolar.

Investor kini menghadapi ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter AS tahun depan, menyusul tren inflasi dan kekuatan pasar tenaga kerja masih belum jelas. Para trader memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga pada 2026, berbeda dengan pembuat kebijakan yang memperkirakan hanya satu kali pemangkasan tahun depan dan satu lagi pada 2027.

Pasar juga menyoroti pertanyaan mengenai siapa yang akan menjadi Ketua The Fed berikutnya, dan bagaimana hal tersebut akan memengaruhi kekhawatiran yang meningkat tentang independensi bank sentral di bawah Trump.

(NIA DEVIYANA)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rupiah Dibuka Bertenaga ke Level Rp16.669 per Dolar AS pada Jumat (12/12)
• 5 jam lalubisnis.com
thumb
Gempa 6,7 Magnitudo Guncang Utara Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Kebakaran Terra Drone: Bos Jadi Tersangka, Terancam Bui Seumur Hidup
• 8 jam lalukompas.com
thumb
Belum akan comeback syuting, Jessica Mila bakal fokus program anak kedua di tahun 2026
• 10 jam lalubrilio.net
thumb
AHY: 112 Ribu Rumah Rusak karena Bencana Sumatera, Anggaran Perbaikan Disiapkan
• 21 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.