Tradisi yodel yang telah lama menjadi kebanggaan Swiss kini mendapat pengakuan dunia. Dalam sidang UNESCO yang digelar pada Kamis (11/12) di New Delhi, yodel secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
Dilansir AP, yodel terpilih di antara 67 tradisi lain yang turut diakui tahun ini, berdampingan dengan kuliner Italia, musik highlife asal Ghana, minuman fermentasi Maksym dari Kyrgyzstan, hingga musik dan tarian El Joropo dari Venezuela.
Berbeda dengan Daftar Warisan Dunia UNESCO yang melindungi situs fisik seperti Piramida Giza, daftar warisan budaya takbenda menyoroti tradisi, praktik, serta ekspresi budaya yang dianggap penting bagi identitas masyarakat.
UNESCO menjelaskan bahwa yodel merupakan bentuk seni vokal yang dapat dibawakan secara solo, berkelompok, atau dalam paduan suara, kadang diiringi instrumen seperti akordeon.
“Yodel memiliki harmoni yang kaya dan sering ditampilkan dalam konser, pesta, serta kompetisi, dengan para peserta biasanya mengenakan kostum tradisional,” tulis pernyataan resmi UNESCO.
Diusulkan Pemerintah SwissPemerintah Swiss sendiri yang mengusulkan pencalonan ini, menegaskan bahwa yodel adalah bagian penting dari budaya modern Swiss, bukan sekadar seruan para penggembala di pegunungan pada masa lalu. Kini, yodel menjadi bentuk seni suara populer yang terus berkembang.
Menurut Pemerintah Swiss, sedikitnya 12.000 penyanyi yodel aktif berpartisipasi melalui sekitar 780 kelompok di bawah Swiss Yodeling Association. Pengakuan UNESCO ini diharapkan semakin memperkuat posisi yodel sebagai simbol budaya dan identitas nasional Swiss.




