Kisah Jerapah Leher Bengkok di California, Berhasil Hidup Selama 21 Tahun

kumparan.com
7 jam lalu
Cover Berita

Seekor jerapah telah menjadi legenda bagi sebuah kebun binatang di California, AS. Bukan karena bisa atraksi seperti hewan sirkus, tapi hewan tersebut memiliki kelainan pada lehernya yang bengkok, membuat kepalanya tampak tidak sinkron.

Semua berawal pada 16 Juli 1986, ketika seekor jerapah lahir di San Diego Wild Animal Park. Ketika berusia satu tahun, ia dipindahkan ke Kebun Binatang Santa Barbara, tempatnya menghabiskan seluruh hidup.

Namanya Gemina, seekor jerapah Baringo yang berasal dari Lembah Rift, Kenya. Tak disangka, ia tumbuh menjadi salah satu jerapah paling terkenal di dunia.

Leher Gemina yang miring baru terlihat jelas saat ia berusia sekitar 3 tahun. Seiring waktu, lengkungannya makin tajam hingga menjadi ciri khasnya.

Sepanjang hidup, Gemina menjalani berbagai pemeriksaan, termasuk X-ray dan evaluasi mendalam. Namun para dokter hewan tak pernah berhasil menemukan apa penyebab kelainan itu.

Meski begitu, Gemina hidup seperti jerapah pada umumnya. Tingginya mencapai 3,6 meter, dan pada 1991 ia bahkan sempat melahirkan seekor anak, meski sayangnya meninggal akibat pneumonia.

Penampilannya yang tak biasa membuat Gemina cepat menjadi bintang lokal. Ia beberapa kali muncul dalam liputan televisi nasional dan daerah, bahkan pernah menjadi inspirasi bagi seorang anak laki-laki yang menderita skoliosis parah.

Dalam artikel Santa Barbara News-Press terbitan 2006, Gemina bahkan masuk daftar tokoh paling terkenal dari wilayah itu, dan menjadi satu-satunya yang bukan manusia, berdampingan dengan nama-nama besar, seperti John Cleese, Oprah Winfrey, hingga Brad Pitt.

Gemina meninggal pada Januari 2008, tak lama setelah ulang tahun ke-21, usia yang tergolong panjang untuk jerapah di penangkaran.

“Meski beberapa jerapah bisa hidup sampai akhir usia 20-an, mencapai usia 21 itu sebuah pencapaian,” kata Rich Block, CEO & Direktur Santa Barbara Zoo saat itu, mengutip IFL Science. “Gemina adalah duta hewan yang luar biasa, menunjukkan bahwa perbedaan bisa diterima bahkan dirayakan. Kami akan sangat merindukannya.”

Meski sangat jarang, ada beberapa laporan jerapah lain dengan kelainan serupa. Ketika Gemina meninggal, banyak yang menyebut kelainan leher zig-zag seperti itu terakhir kali terdokumentasi pada 1902.

Namun tahun lalu, seekor jerapah berleher bengkok terlihat di sebuah cagar alam pribadi di Afrika Selatan, dekat perbatasan Zimbabwe. Belum jelas apakah kelainannya terjadi karena faktor genetik atau akibat leher yang patah, kemungkinan saat bertarung dengan jerapah lain.

Kejadian mirip juga terjadi pada 2015, ketika jerapah di Tanzania ditemukan dengan kondisi serupa. Hewan itu diduga mengalami cedera saat pertarungan, tapi masih mampu bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah insiden tersebut.

Hewan bertulang belakang panjang lain di alam liar juga pernah ditemukan dengan kelainan tulang serupa. Ilmuwan melaporkan seekor paus sirip raksasa di lepas pantai Spanyol pada 2023, yang tulang belakangnya membentuk pola zig-zag ekstrem. Pada tahun lalu, kasus serupa juga ditemukan pada hiu paus di Teluk Meksiko.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jadwal Liga Inggris 2025-26 Pekan Ini: Kans Arsenal Perlebar Jarak di Puncak
• 8 jam lalukompas.tv
thumb
Peringatan Dini BMKG: Ada Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter pada 12-15 Desember 2025
• 12 jam lalukompas.tv
thumb
SEA Games 2025: Menpora Tekankan Kehadiran Ketum Cabor Jadi Ukuran Komitmen Pembinaan
• 5 jam lalutvrinews.com
thumb
PBESI Dorong Penguatan Ekosistem Esports Menuju Piala Dunia 2026
• 22 jam lalutvrinews.com
thumb
Percepatan Transformasi Kendaraan Listrik di Tanah Air Didukung
• 17 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.