BANDUNG, DISWAY.ID - Polri menegaskan langkah besarnya menuju era kepolisian modern dengan menggelar Bedah Buku Teknologi Kepolisian Automasi dalam Dinamika Keamanan Modern karya Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo bersamaan dengan Expo Pameran Teknologi Kepolisian di Gedung Utaryo Sespim Lemdiklat Polri, Kamis (11/12/2025) pukul 13.00 WIB.
Dari pusat pendidikan kepemimpinan Polri di Lembang, institusi tersebut menunjukkan komitmen kuat melakukan reformasi dan modernisasi teknologi untuk menjawab tantangan keamanan masa kini.
BACA JUGA:Update Klasemen Medali SEA Games 2025 Terbaru, Indonesia Posisi Berapa?
BACA JUGA:Lagi, Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan!
Wakapolri mengatakan transformasi teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis.
Ia menyebut Polri bersama Aslog tengah menyiapkan fondasi industri keamanan nasional agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi mampu memproduksi teknologi kepolisian secara mandiri.
"Teknologi adalah kebutuhan strategis agar Polri lebih profesional dan presisi dalam melayani masyarakat," katanya kepada awak media, Kamis 11 Desember 2025.
BACA JUGA:Sidang Tata Kelola Minyak, Kerry Chalid Merasa Ditarget Meski Untungkan Negara
"Peserta Sespim harus memiliki cara pandang futuristik dan keberanian melakukan terobosan," lanjutnya.
Polri Pamerkan Drone, Robot, hingga Sistem Komunikasi Anti-JammerExpo yang digelar menampilkan sederet teknologi modern yang mulai digunakan Polri, diantaranya drone udara untuk pemantauan dan evakuasi, robot taktis untuk situasi berbahaya, robot K9 pencarian, sistem komunikasi portabel anti-jammer seperti WonTech, hingga platform analitik berbasis data.
Pameran ini memperlihatkan bahwa transformasi digital Polri bukan sekadar wacana, tetapi sudah diimplementasikan dalam tugas operasional.
Pakar: Polri Harus Bergerak Menuju Polisi Prediktif Berbasis AIIr. Hendy, pakar rekayasa teknologi yang hadir dalam kegiatan tersebut, menilai kepolisian dunia tengah bergerak dari model reaktif menuju pendekatan prediktif.
Ditengah maraknya penipuan berbasis AI, kejahatan digital, dan ancaman siber lintas negara, Polri disebut harus membangun teknologi prediktif secara bertahap dan realistis.
BACA JUGA:AgenBRILink Perkuat Inklusi Keuangan, Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
Ia menekankan perlunya peta jalan 10 tahun, penguatan regulasi, perlindungan privasi, serta pembangunan SDM teknologi yang berkelanjutan.
"Teknologi harus memberikan dampak sosial bagi masyarakat, bukan sekadar jargon," ujarnya.
Profesionalisme Penyidik dan Talenta Digital Menjadi Sorotan
Dalam diskusi panel, para pemimpin Polri dan pakar eksternal menyoroti perlunya peningkatan profesionalisme penyidik, yang disebut masih perlu penguatan signifikan.
Langkah ini dinilai krusial untuk membangun kualitas penegakan hukum dan meningkatkan kepercayaan publik.
Diskusi juga menekankan pentingnya memperkuat talenta digital Polri, mempersiapkan generasi polisi yang melek teknologi, serta memperluas kerja sama akademik dan industri agar institusi tidak tertinggal dari kecepatan perubahan zaman.
Akademisi: Polri Harus Jadi Produsen Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna
Akademisi Prof. Kemal Nazaruddin Siregar menyebut buku Wakapolri sebagai fondasi penting dalam membangun digital policing Indonesia. Ia mendorong Polri untuk naik kelas menjadi inovator dan produsen teknologi.
Namun Kemal mengingatkan transformasi digital harus tetap menjaga sisi humanis kepolisian.
"Teknologi harus memperkuat kepercayaan masyarakat, bukan mengikisnya," tuturnya.
Era Baru Polri Dimulai dari LembangKegiatan di Lembang ini memperlihatkan komitmen kuat Polri dalam membangun kepolisian modern yang responsif, profesional, presisi, dan berdaulat teknologi.
Implementasi AI, robotika, drone, sistem komunikasi modern, serta peningkatan kapasitas penyidik menjadi langkah nyata dalam transformasi tersebut.
Wakapolri menegaskan, "Ini era baru bagi Polri. Kita sedang membangun fondasi kepolisian yang modern, mandiri dalam teknologi, dan semakin dipercaya masyarakat," terangnya.
Dari Lembang, Polri menegaskan bahwa masa depan kepolisian Indonesia sedang dibangun hari ini lebih modern, presisi, humanis, dan berdaulat teknologi.





