Karyawan Siap-siap Naik Gaji hingga 5 Persen di 2026, Ini Sektor yang Paling Moncer

viva.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Prospek kenaikan gaji di Singapura tetap cerah hingga dua tahun ke depan. Laporan PERSOL memperkirakan bahwa pertumbuhan gaji rata-rata di berbagai sektor akan berada di kisaran 3  hingga 5 persen sepanjang 2025 hingga 2026. 

Namun, laju pertumbuhan tersebut sangat bergantung pada sektor dan tingkat keahlian yang dibutuhkan. Pergeseran ke arah digitalisasi, otomatisasi, serta perubahan preferensi tenaga kerja juga semakin memengaruhi dinamika pasar tenaga kerja di negara tersebut.

Baca Juga :
Tolak Reformasi Undang-undang Ketenagakerjaan, Lebih dari 3 Juta Warga Portugal Ikut Mogok Nasional
Timnas Bisbol Indonesia Perkasa! Libas Singapura 15-4 di Laga Penutup Penyisihan

Melansir dari Singapore Business Review, Jum'at, 12 Desember 2025, sektor teknologi diprediksi mencatat kenaikan gaji paling agresif. Permintaan yang tinggi terhadap tenaga ahli dalam kecerdasan buatan, keamanan siber, dan rekayasa komputasi awan mendorong kenaikan gaji di kisaran 8 hingga 12 persen. 

Selain itu, permintaan akan pola kerja jarak jauh dan fleksibel tetap menjadi faktor penting dalam menarik talenta di bidang ini. Perusahaan dinilai semakin bersaing untuk menarik kandidat dengan keahlian teknis mendalam, terutama yang mampu mendukung strategi digital jangka panjang.

Di sektor jasa keuangan, kebutuhan berubah mengikuti tren otomatisasi dan integrasi teknologi. Talenta yang mampu menggabungkan keahlian finansial dengan kemampuan pengelolaan otomatisasi berbasis AI, kepatuhan terkait faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), serta pengalaman dalam operasi hybrid mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi.

Sektor kesehatan dan ilmu hayati juga terus memperluas rekrutmen. PERSOL mencatat semakin meningkatnya permintaan terhadap peneliti klinis, spesialis regulasi, serta insinyur teknologi medis. 

Banyak perusahaan di sektor ini mulai membuka lebih banyak posisi hybrid, yang memadukan keahlian teknis dan kemampuan operasional. Di bidang jasa profesional, kenaikan gaji berjalan stabil. 

Namun, perusahaan memberi nilai lebih terhadap tenaga kerja dengan kemampuan lintas disiplin, seperti konsultasi keberlanjutan, kepatuhan, dan transformasi digital. Keterampilan tersebut dianggap semakin krusial dalam memenuhi kebutuhan klien yang semakin kompleks.

Industri manufaktur dan teknik menunjukkan pergeseran signifikan menuju produksi presisi dan teknologi lanjutan. Permintaan terhadap ahli robotik, otomasi industri, serta keahlian terkait Industri 4.0 terus meningkat seiring transformasi sektor manufaktur Singapura.

Pergeseran menuju digitalisasi dan keberlanjutan juga memperkuat kebutuhan tenaga kerja di sektor transportasi dan logistik. Perusahaan mulai banyak mencari teknolog logistik, spesialis optimasi rantai pasok, serta manajer operasional yang mampu mengelola proses berbasis data.

Baca Juga :
Mengenal Fenomena Polyworking, Ketika Pekerja Cari Banyak Sampingan karena Gaji Mandek dan Biaya Hidup Tinggi
Riset Ungkap 3,3 Juta Orang Masih Berburu Jam Kerja, Tanda Ekonomi Masih Seret?
Lowongan Kerja Anjlok, Outlook Rekrutmen 2026 Tembus Titik Terendah

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bupati Sidoarjo Kukuhkan Kelompok Tani, Serahkan Bantuan Alsintan dan Salurkan Kredit Usaha Rakyat
• 11 jam lalurealita.co
thumb
4 Makanan Bantu Gula Darah Stabil Seharian, Tetap Bertenaga
• 5 jam lalugenpi.co
thumb
Polisi: Tidak Ada SOP Penyimpanan Baterai Mudah Terbakar di Gedung Terra Drone
• 1 jam lalukumparan.com
thumb
Trauma Masa Lalu dan Hal yang Wajib Diperhatikan
• 10 jam lalutvonenews.com
thumb
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
• 20 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.