Indonesia Paparkan Kepemimpinan Global dalam Konservasi Danau dan Gambut di Forum PBB UNEA-7

pantau.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Pemerintah Indonesia memaparkan berbagai langkah strategis dalam konservasi danau dan lahan gambut pada forum internasional Community-Based Freshwater and Peatland Conservation for a Resilient Planet, yang digelar dalam rangkaian pertemuan sela Sidang Tahunan Badan Lingkungan PBB (UNEA-7) di Nairobi, Kenya.

Paparan disampaikan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, yang menekankan pentingnya peran ekosistem air tawar dan gambut dalam mengendalikan perubahan iklim serta meningkatkan ketahanan terhadap bencana, baik secara nasional maupun global.

Restorasi 4,5 Juta Hektare Gambut, DMPG Diperluas Jadi 800 Desa

Diaz menjelaskan bahwa Indonesia telah berhasil merestorasi sekitar 4,5 juta hektare lahan gambut, menjadikannya salah satu upaya terbesar di dunia dalam rehabilitasi ekosistem tropis.

Pemerintah juga memperkuat program unggulan Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), yang sejak 2017 telah diterapkan di 323 desa.

"Sepanjang program ini berjalan sejak 2017 di 323 desa, hanya tiga desa yang mengalami kebakaran lahan. Sehingga program ini berhasil menyelamatkan masyarakat dari kebakaran sekaligus meningkatkan pendapatan warga," ungkap Diaz.

Berkaca pada keberhasilan tersebut, pemerintah menargetkan perluasan program DMPG hingga mencakup 800 desa.

Langkah ini dinilai penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan lahan gambut tropis terbesar di dunia.

Indonesia juga memiliki potensi sumber daya air yang besar dengan cadangan sekitar 500 kilometer kubik yang tersebar di 840 danau besar serta 735 danau kecil.

Kepemimpinan Regional dan Global: Regulasi dan Aliansi Konservasi Danau

Dalam forum UNEA-7, Diaz menegaskan bahwa pendekatan konservasi berbasis masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program lingkungan nasional Indonesia.

Ia juga memaparkan regulasi strategis yang telah diterbitkan pemerintah, termasuk Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.

Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2021 juga telah menetapkan 15 danau sebagai Danau Prioritas Nasional.

Di tingkat global, Indonesia menjadi inisiator Resolusi UNEA 5/4 tentang pengelolaan danau berkelanjutan, yang diadopsi oleh United Nations Environment Programme (UNEP) pada tahun 2022.

Saat ini, Indonesia tengah memproses pembentukan Regional Centre of Excellence for Sustainable Lake Management in Asia-Pacific.

"Indonesia siap menjadi tuan rumah dan memfasilitasi kolaborasi ini. Kami juga mendorong pusat-pusat serupa di seluruh dunia untuk membentuk aliansi global dalam pengelolaan danau," tegas Diaz di hadapan para delegasi negara.

Komitmen ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin regional dalam konservasi air dan ekosistem, sekaligus memperluas pengaruhnya dalam agenda lingkungan global.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Presiden Prabowo Tinjau Pengungsi Aceh Tamiang, Ingatkan Pentingnya Jaga Lingkungan
• 41 menit lalumerahputih.com
thumb
Apa Itu Spinal Neuronavigation? Teknologi Baru untuk Operasi Tulang Belakang
• 10 jam laluviva.co.id
thumb
Kapal Tongkang Kerap Tabrak Jembatan Ampera di Sungai Musi, DPR: Harus Dievaluasi 
• 16 jam laluokezone.com
thumb
Identitas 4 Orang Tewas dalam Mobil di Tol Tegal, Masih Satu keluarga?
• 3 jam lalurctiplus.com
thumb
Bill Gates Ramal Masa Depan AI: Tidak Semua Perusahaan Bisa Selamat!
• 17 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.