CELEBESMEDIA.ID, Makassar– Harga kebutuhan pokok di Pasar Terong Makassar merangkak naik dua pekan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan pantauan pada Jumat (12/12) pagi, aktivitas pasar terbilang ramai meskipun hujan mengguyur wilayah tersebut. Para pedagang memperkirakan lonjakan harga masih akan berlanjut hingga akhir tahun.
Kenaikan paling mencolok terjadi pada kelompok bumbu dapur, terutama bawang dan cabai. Kombinasi antara cuaca buruk, meningkatnya permintaan, dan terbatasnya pasokan dari sentra produksi membuat harga beberapa komoditas ini meroket.
Bawang merah ukuran sedang tercatat mengalami kenaikan tertinggi dari Rp35 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram atau sekitar 42,86 persen. Bawang merah besar juga naik signifikan dari Rp40 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, sementara bawang merah kecil melompat dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Komoditas cabai turut mengikuti tren yang sama. Cabai keriting naik dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, disusul cabai besar yang bergerak dari Rp25 ribu menjadi Rp27 ribu per kilogram. Dari seluruh jenis cabai, hanya cabai rawit yang stabil di posisi Rp55 ribu per kilogram.
Pedagang bawang, Darma, mengungkapkan bahwa faktor cuaca menjadi penyebab utama kenaikan harga.
“Harga yang naik ya salah satunya bawang merah. Alasannya mungkin karena pengaruh cuaca, sudah lewat musim panen sekarang hujan, banyak barang tidak jadi,” katanya.
Ia menambahkan, tingginya modal dan risiko gagal panen membuat pedagang mengurangi pengambilan stok.
“Kalau seperti itu dikurangi karena modal tinggi, tapi uang barang tidak cukup, jadi dikurangi pengambilan,” jelasnya.
Penurunan stok ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat.
“Pembeli juga belinya turun karena biasa ambil satu kilo, tinggal setengah kilo. Ini juga pembeli agak sepi,” tambah Darma.
Selain bumbu dapur, harga telur juga mengalami kenaikan meski tidak sedrastis bawang. Telur besar naik dari Rp56 ribu menjadi Rp57 ribu per rak. Sementara telur kecil tetap di harga Rp45 ribu per rak dan telur sedang bertahan di Rp54 ribu per rak.
Menurut pedagang telur, Agus, tren kenaikan ini berkaitan langsung dengan meningkatnya permintaan jelang Nataru.
“Harga telur mengalami kenaikan karena itu tadi, banyak kebutuhan, permintaan, sementara stok terbatas… normal itu tidak beginiji harga telur,” ujarnya.
Ia memperkirakan bahwa kenaikan harga akan berlangsung hingga hari raya.
“Pengalaman biasanya bakal naik lagi, tapi usai tahun baru turun,” tegasnya.
Berbeda dengan sejumlah komoditas lain, harga beras di Pasar Terong terpantau stabil. Beras premium dijual Rp15,2 ribu per kilogram, beras biasa Rp14 ribu per kilogram, sementara beras Bulog dipasarkan Rp62,5 ribu per lima kilogram.
Pedagang beras, Anirah, menilai kehadiran Bulog sangat membantu menjaga harga tetap terkontrol.
“Sejauh ini aman stok, Alhamdulillah, tidak terbatas karena ada Bulog yang kendalikan harga… dulu waktu tidak ada Bulog mahal sekali beras,” ujarnya.
Laporan: Rifki



