GenPI.co - Australia menghadapi tekanan berkelanjutan dari pemerintahan Trump untuk meningkatkan belanja pertahanan.
Dilansir Australian Associated Press, Kamis (11/12), hal itu sejalan dengan dorongan Amerika Serikat agar para sekutu berkontribusi lebih besar dalam upaya pencegahan militer.
Menteri Pertahanan Richard Marles dan Menteri Luar Negeri Penny Wong pun bertolak ke Washington DC untuk menghadiri pertemuan tahunan tingkat tinggi.
Kunjungan itu berlangsung hanya beberapa hari setelah Pentagon merampungkan tinjauan lima bulan terhadap kerja sama kapal selam nuklir AUKUS dengan Australia, laporan yang hingga kini belum dipublikasikan.
Kesepakatan bernilai USD 368 miliar tetap memperoleh persetujuan, meski tinjauan itu merekomendasikan sejumlah perubahan untuk memperkuat pelaksanaannya.
Marles dan Wong menegaskan pentingnya aliansi Australia-AS, menyebutnya sebagai pilar keamanan nasional.
Mereka menggarisbawahi bahwa AUSMIN merupakan forum kunci dalam menentukan arah strategi aliansi, terutama di bidang pertahanan dan keamanan.
Kepala Eksekutif United States Studies Centre Michael Green menyebut isu meningkatnya belanja pertahanan sekutu masih menjadi perhatian utama bagi AS.
Menurut dia, tuntutan agar negara yang mengandalkan AS untuk keamanan berinvestasi lebih besar merupakan isu bipartisan yang tidak akan mereda.
Jajak pendapat publik AS pun menunjukkan kecenderungan serupa.
Green mengatakan pemerintahan Trump periode kedua tampaknya meredam retorika keras terhadap China, sehingga situasinya tidak sedramatis yang dibayangkan sebagian pihak.
Namun, dia memperkirakan Australia akan menyoroti kebijakan Washington yang dianggap "kurang memadai" dalam keterlibatannya di Indo-Pasifik, termasuk menurunnya bantuan pembangunan secara signifikan.
Sementara itu, anggota Kongres AS Joe Courtney menilai tinjauan terbaru terhadap AUKUS telah mengidentifikasi dengan tepat sejumlah tenggat krusial yang harus dipenuhi ketiga negara anggota.
Pertemuan AUSMIN tahun ini juga menandai 40 tahun konsultasi antara menteri pertahanan dan luar negeri Australia dengan AS. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:




