Presiden Prabowo Subianto langsung terbang ke Bener Meriah, Aceh, untuk melihat kondisi para pengungsi di sana. Sebelum ini, Prabowo sudah datang ke Aceh Tamiang dan Takengon, untuk menyapa para pengungsi.
Di Bener Meriah, Prabowo disambut para pengungsi. Mereka berebut bersalaman. Kondisi hujan tak menyurutkan Prabowo untuk berjalan ke dalam tenda, lebih dekat dengan para pengungsi. Dia juga tampak tak dipayungi, hanya topi biru yang melindungi kepalanya dari air hujan.
Di sana, Prabowo meyakinkan para pengungsi, pemerintah tidak berhenti menyalurkan berbagai bantuan. Ada puluhan helikopter yang beroperasi setiap hari.
Dia juga menyampaikan kabar gembira kepada para pengungsi. Semua rumah akan diganti, tapi butuh kesabaran dari warga hingga semua terwujud.
"Kita sudah ada rencana mengganti semua rumah. Tapi tentunya kita butuh kesabaran bapak ibu semua," kata Prabowo disambut riuh tepuk tangan dari para pengungsi.
Prabowo meminta pengertian dari para pengungsi, untuk mewujudkan semua itu butuh waktu yang tidak sebentar. Dia sebagai presiden juga tidak bisa simsalabim dan rumah untuk warga bisa hadir.
"Saya minta maaf, presiden tidak punya tongkat Nabi Musa. Tapi kita akan bekerja keras untuk saudara-saudara sekalian," ujar dia.
Prabowo juga berterima kasih kepada Panglima TNI dan Kapolri yang terus mengerahkan pasukan di lapangan untuk membantu para pengungsi.
Ketum Partai Gerindra itu mengatakan, baru saja pulang dari Pakistan dan Rusia. Selesai kunjungan, langsung mendarat di Sumatera dan mengecek kembali perkembangan penanganan bencana.
"Saya baru tiba di tanah air tadi pagi, dini hari jam 3 pagi. Saya mendarat di Kualanamu Sumut, langsung terbang ke Tamiang. Terus saya monitor, akan saya perhatian semuanya," ucap Prabowo.




