Polisi mengungkap hasil pemeriksaan Adi Irawan, sopir mobil pengangkut makan bergizi gratis (MBG) yang menabrak siswa-guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Grandiarso, mengatakan Adi mengaku salah menginjak pedal. Hal tersebut menyebabkan kendaraannya hilang kendali.
"Iya, dari keterangan yang disampaikan, yang bersangkutan menyampaikan salah injak pedal," kata Onkoseno dalam jumpa pers, Jumat (12/12).
"Yang harusnya dia menginjak rem pada saat dia mau berhenti itu, tapi dia salah menginjak gas," sambung dia.
Menurut Onkoseno, Adi langsung panik. Ia pun hilang kendali dan menerobos sekolah.
"Karena panik, dia akhirnya tidak bisa mengontrol lagi. Makanya dia tetap berusaha membelokkan itu ke kiri, karena pertimbangannya dia merasa di depan itu banyak orang. Berusaha seminim mungkin dia ke kiri supaya dia menghindari kerumunan itu," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, insiden itu terjadi karena Adi kurang tidur. Adi baru tidur selama 1,5 jam sebelum membawa mobil MBG tersebut.
Akibat kurang tidur itu, fatal. Sebanyak 22 orang yang tertabrak luka-luka.
Atas perbuatannya, Adi dijerat dengan Pasal 360 ayat 1 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara. Saat ini, Adi juga telah ditahan.




