Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan delegasi Indonesia akan kembali terbang ke Amerika Serikat (AS) pekan depan untuk menuntaskan negosiasi tarif dagang. Ia mengatakan Presiden Prabowo menargetkan pembahasan negosiasi tersebut rampung pada akhir 2025.
“Karena Indonesia adalah negara ketiga yang make a deal dengan US, dan kita menyelesaikan apa yang sudah kita capai pada tanggal 22 Juli. Dan harapannya di tahun 2025 ini, tadi Bapak Presiden minta supaya kita selesaikan,” kata Airlangga dalam konferensi pers HUT AEI di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (12/12).
Airlangga mengungkapkan negosiasi ini mengedepankan kepentingan bersama bagi kedua negara. Menurutnya, AS tetap mengapresiasi posisi Indonesia dalam proses tersebut.
“Jadi perjanjian mengenai resiprokal tarif itu akan dilanjutkan dalam waktu dekat. Saya akan mengirim tim ke Washington minggu depan. Saya akan berangkat juga. (Tim) dari Kantor Menko, kan kita sudah punya rapat juga dengan tim teknis lain,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, Airlangga menargetkan negosiasi tarif resiprokal dengan AS dapat rampung pada Oktober 2025. Indonesia mendapat tarif sebesar 19 persen, dari sebelumnya 32 persen.
“Ya tentu, sebelum ditandatangan tidak jadi final semua. Jadi tunggu sampai final, jadi kita sedang siapkan. Harapannya tentu Oktober (2025) ini bisa diselesaikan,” kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan tarif impor AS terhadap sejumlah produk Indonesia saat ini masih dalam proses negosiasi. Namun, ekspor dipastikan tetap berjalan.
Meski ada sejumlah pembatasan dari AS, permintaan terhadap produk Indonesia tetap kuat. Ia mencontohkan ekspor furnitur yang masih berjalan, termasuk kayu meranti yang tetap diminati pasar AS.
Selain itu, beberapa produk furnitur dengan bahan penutup non-kain juga tidak masuk dalam kategori barang yang dikenakan tarif tambahan.





