Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas (Pertagas) memperkuat ketahanan energi Indonesia melalui dua proyek migas strategis yang meningkatkan pasokan, mengoptimalkan infrastruktur, serta mendorong efisiensi distribusi guna memastikan kebutuhan energi nasional terpenuhi secara berkelanjutan.
Direktur Utama Pertamina Gas Indra P. Sembiring mengatakan, dua proyek strategis tersebut yakni proyek pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang di Jawa Barat hingga Jakarta Utara dan proyek revitalisasi fasilitas LNG Arun di Aceh.
"Penguatan distribusi energi akan semakin kokoh dengan hadirnya dua proyek prioritas Pertagas Group, salah satunya Proyek Pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang, jalur suplai baru yang menghubungkan dua terminal BBM penting bagi wilayah Jabodetabek," kata Indra dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Indra menjelaskan, proyek pipanisasi itu menjadi fondasi penting untuk meningkatkan keandalan suplai BBM nasional.
Baca juga: Pertagas raih 4 predikat ajang TKMPN 2025 berkat inovasi jaga energi
"Pipa BBM Cikampek–Plumpang akan menjadi tulang punggung logistik energi di kawasan dengan permintaan tertinggi di Indonesia. Ini langkah konkret untuk memperkuat ketahanan dan efisiensi distribusi energi,” ujar Indra.
Pelaksanaan pembangunan pipa proyek sepanjang 96 kilometer itu sudah mencapai 8 kilometer pipa tertanam dengan lebih dari 216.816 jam kerja selamat.
Dengan target beroperasi pada 2027, jalur pipa itu akan memiliki keandalan mengurangi ketergantungan pada distribusi darat, menurunkan biaya logistik, sekaligus mengurangi jejak karbon distribusi BBM.
Sementara di Aceh, penguatan infrastruktur energi juga berjalan signifikan melalui revitalisasi fasilitas LNG Arun yang dikelola anak usaha Pertagas Group, PT Perta Arun Gas (PAG).
Baca juga: Pertagas raih Gold Rank ASRRAT 2025 berkat laporan keberlanjutan
"Proyek ini sedang memasuki fase akhir dengan pada bagian tangki F-6004 dan fasilitas pendukungnya," jelas Indra.
Tangki LNG berkapasitas 127.000 m³ tersebut merupakan bagian utama dalam menjadikan Arun sebagai hub LNG kawasan Asia, berkat posisinya yang strategis dan kedekatan dengan pasar internasional.
Revitalisasi itu tidak hanya meningkatkan efisiensi pemanfaatan infrastruktur energi, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional.
“Revitalisasi LNG Arun adalah bagian dari strategi beyond pipeline Pertagas Group untuk memperluas layanan, memperkuat portofolio, dan mendukung kemandirian energi Indonesia,” jelas Indra.
Baca juga: Anggota DPR dorong biomassa jadi pilar ketahanan energi nasional
Ia menambahkan dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-68 PT Pertamina (Persero) pada 10 Desember 2025, Pertagas kembali menegaskan perannya sebagai penggerak utama infrastruktur energi nasional.
Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, Pertagas tidak hanya membangun proyek-proyek strategis, tetapi juga memastikan energi tersalurkan ke seluruh penjuru negeri secara aman dan andal.
Konsistensi dalam menjaga kelancaran distribusi energi itu terlihat dari kinerja penyaluran yang terus meningkat. Hingga Oktober 2025, Pertagas telah menyalurkan lebih dari 488.666 million standard cubic feet (MMSCF) gas bumi dan 52,7 juta barel minyak bumi ke berbagai sektor industri dan kebutuhan publik.
Kinerja tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 576 ribu MMSCF gas dan 63 juta barel minyak hingga akhir tahun, menegaskan kontribusi Pertagas terhadap ketahanan energi nasional.
Baca juga: Ketahanan energi untuk kemandirian negeri
Menyambut usia ke-68 Pertamina, tambah Indra, Pertagas menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat infrastruktur energi nasional melalui proyek pipanisasi BBM dan pengembangan fasilitas LNG di Aceh.
"Dua inisiatif besar ini menjadi langkah nyata Pertagas dalam mendorong swasembada energi, memperluas akses energi yang andal, dan memastikan Indonesia semakin kokoh menghadapi tantangan energi masa depan," kata Indra.
Baca juga: Kadin: Ketersediaan gas topang program ketahanan energi dan pangan
Direktur Utama Pertamina Gas Indra P. Sembiring mengatakan, dua proyek strategis tersebut yakni proyek pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang di Jawa Barat hingga Jakarta Utara dan proyek revitalisasi fasilitas LNG Arun di Aceh.
"Penguatan distribusi energi akan semakin kokoh dengan hadirnya dua proyek prioritas Pertagas Group, salah satunya Proyek Pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang, jalur suplai baru yang menghubungkan dua terminal BBM penting bagi wilayah Jabodetabek," kata Indra dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Indra menjelaskan, proyek pipanisasi itu menjadi fondasi penting untuk meningkatkan keandalan suplai BBM nasional.
Baca juga: Pertagas raih 4 predikat ajang TKMPN 2025 berkat inovasi jaga energi
"Pipa BBM Cikampek–Plumpang akan menjadi tulang punggung logistik energi di kawasan dengan permintaan tertinggi di Indonesia. Ini langkah konkret untuk memperkuat ketahanan dan efisiensi distribusi energi,” ujar Indra.
Pelaksanaan pembangunan pipa proyek sepanjang 96 kilometer itu sudah mencapai 8 kilometer pipa tertanam dengan lebih dari 216.816 jam kerja selamat.
Dengan target beroperasi pada 2027, jalur pipa itu akan memiliki keandalan mengurangi ketergantungan pada distribusi darat, menurunkan biaya logistik, sekaligus mengurangi jejak karbon distribusi BBM.
Sementara di Aceh, penguatan infrastruktur energi juga berjalan signifikan melalui revitalisasi fasilitas LNG Arun yang dikelola anak usaha Pertagas Group, PT Perta Arun Gas (PAG).
Baca juga: Pertagas raih Gold Rank ASRRAT 2025 berkat laporan keberlanjutan
"Proyek ini sedang memasuki fase akhir dengan pada bagian tangki F-6004 dan fasilitas pendukungnya," jelas Indra.
Tangki LNG berkapasitas 127.000 m³ tersebut merupakan bagian utama dalam menjadikan Arun sebagai hub LNG kawasan Asia, berkat posisinya yang strategis dan kedekatan dengan pasar internasional.
Revitalisasi itu tidak hanya meningkatkan efisiensi pemanfaatan infrastruktur energi, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional.
“Revitalisasi LNG Arun adalah bagian dari strategi beyond pipeline Pertagas Group untuk memperluas layanan, memperkuat portofolio, dan mendukung kemandirian energi Indonesia,” jelas Indra.
Baca juga: Anggota DPR dorong biomassa jadi pilar ketahanan energi nasional
Ia menambahkan dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-68 PT Pertamina (Persero) pada 10 Desember 2025, Pertagas kembali menegaskan perannya sebagai penggerak utama infrastruktur energi nasional.
Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, Pertagas tidak hanya membangun proyek-proyek strategis, tetapi juga memastikan energi tersalurkan ke seluruh penjuru negeri secara aman dan andal.
Konsistensi dalam menjaga kelancaran distribusi energi itu terlihat dari kinerja penyaluran yang terus meningkat. Hingga Oktober 2025, Pertagas telah menyalurkan lebih dari 488.666 million standard cubic feet (MMSCF) gas bumi dan 52,7 juta barel minyak bumi ke berbagai sektor industri dan kebutuhan publik.
Kinerja tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 576 ribu MMSCF gas dan 63 juta barel minyak hingga akhir tahun, menegaskan kontribusi Pertagas terhadap ketahanan energi nasional.
Baca juga: Ketahanan energi untuk kemandirian negeri
Menyambut usia ke-68 Pertamina, tambah Indra, Pertagas menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat infrastruktur energi nasional melalui proyek pipanisasi BBM dan pengembangan fasilitas LNG di Aceh.
"Dua inisiatif besar ini menjadi langkah nyata Pertagas dalam mendorong swasembada energi, memperluas akses energi yang andal, dan memastikan Indonesia semakin kokoh menghadapi tantangan energi masa depan," kata Indra.
Baca juga: Kadin: Ketersediaan gas topang program ketahanan energi dan pangan



