DEPOK (Realita) - Lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak kini menjadi perhatian serius.
Termasuk Primaya Hospital Depok yang mencatat peningkatan signifikan pasien dengan keluhan gangguan pernapasan.
Baca juga: Sesak Nafas dan Dilarikan ke RS, Kondisi Ashanty Dikabarkan Membaik
Kepala Divisi Medis Primaya Hospital, dr. Sarah Cinthya Margaretha, mengungkapkan bahwa proporsi anak dengan masalah pernapasan sebenarnya cukup tinggi sekitar 30-60 persen anak dengan gangguan nafas.
Menurut Cinthya, gangguan tersebut memiliki spektrum yang luas, termasuk Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang dialami sebagian kecil anak.
"Cuma bagian gangguan nafasnya itu ada beberapa jenis. 1 sampai 6 persen itu anak itu terkena yang namanya OSA (Obstructive Sleep Apnea)," ucap Cinthya.
Salah satu gejala khas OSA, tambah Cinthya adalah suara mendengkur saat tidur.
"Jadi pada saat dia tidur kayak seperti sulit bernafas gitu. Seperti ngorok bahasa awamnya. Nah itu anak-anak tuh hanya 1-6 persen aja," jelas Cinthya.
Cinthya menambahkan, frekuensi mendengkur dapat menjadi indikator awal bagi orang tua.
"Kalau anak ini terkena OSA, cara paling gampangnya adalah dalam satu Minggu bapak atau ibu bisa mendengar suara ngorok anak tiga kali aja. Jadi tiga kali dalam satu minggu anak itu ngorok, nah itu kemungkinan ada gangguan pernafasan pada saat tidur," beber Cinthya.
Untuk memastikan penyebabnya, pemeriksaan lanjutan seperti sleep test sangat diperlukan.
"Kalau yang ngorok itu biasanya sampai di usia 6 tahun itu udah mulai terlihat sih apakah anak itu ngorok atau enggak. Biasanya sebelum dilakukan sleep test pun akan dilakukan pemeriksaan fisik dulu sama penunjang, sama dokter anaknya," tutur Cinthya.
Jika ditemukan gangguan ISPA yang membutuhkan penanganan lebih spesifik, anak akan dirujuk ke dokter THT atau spesialis penyakit dalam.
"Makanya tadi kita komprehensif ya, ada THT, ada paru juga, terus apakah ada gangguan di neuronya atau disarafnya. Jadi semua hal itu bisa jadi penyebabnya sih," ungkap Cinthya.
Disisi lain, Direktur Primaya Hospital Depok, dr. Hanny Merliana, mengatakan bahwa pembesaran amandel menjadi penyebab umum anak mendengkur.
"Nah itu diatasi dengan cepat ya dengan melakukan pembedahan. Penanganan akan lebih lanjut jika ada hal lain, misalnya selain di area THT, ada di area lain yang bermasalah," terang Hanny.
Hanny juga menjelaskan kemungkinan pemeriksaan seperti Bronkoskopi.
"Tadi dokter Cinthya jelaskan di paru-paru misalnya. Nah itu bisa kita lakukan Bronkoskopi untuk mendiagnosa apakah ada masalah di paru gitu yang menyebabkan anak itu tidur ngorok," tutur Hanny.
Menurut Hanny, suara ngorok merupakan sinyal adanya penyempitan saluran napas.
"Karena pastinya, kalau ada ngorok itu artinya ada sumbatan jalan nafas yang menimbulkan adanya suara berbunyi akibat aliran nafas yang menyempit," jelas Hanny.
ISPA sendiri merupakan penyakit dengan jumlah kasus yang terus tinggi di rumah sakit tersebut.
"ISPA itu termasuk lima penyakit terbesar untuk di Primaya Depok sendiri dan terbanyak memang pada pasien anak untuk ISPA. Rata-rata disebabkan infeksi virus dan bakteri yang saat ini," ungkap Hanny.
"Infeksi ini banyak sih macamnya dari influenza. Kayaknya tahun ini memang kasus influenza cukup tinggi. Kalau jumlah kasusnya harus lihat datanya dulu. Tapi termasuk kasus yang lima terbesar," sambung Hanny.
Oleh karena itu, dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan anak, Primaya Hospital Depok meresmikan dua layanan baru, yakni Layanan Kemoterapi dan Klinik Sabrina pada perayaan hari jadinya yang ke-3.
Klinik Sabrina sendiri dikhususkan untuk penanganan gangguan pernapasan anak secara komprehensif.
Chief Business Development Officer Primaya Hospital Group, Yoseph Bambang Pamungkas, menegaskan upaya peningkatan kapasitas rumah sakit terus digencarkan.
"Sesuai dengan apa yang memang Primaya rencanakan. Kita itu selain mengembangkan rumah sakit itu secara eksisting, kita juga menambah sarana prasarana," kata Yoseph.
Yoseph pun mengakui jika permintaan layanan kesehatan di Depok cukup tinggi.
"Saya tadi sudah tanya dokter Hanny, dok kapan mau memperlebar rumah sakit ke sebelah? Karena Depok itu termasuk rising star di Primaya Group ya. Jadi mungkin dengan penduduknya yang cukup padat sehingga kapasitasnya sudah mulai ditambah," terang Yoseph.
Selain penambahan layanan baru, ekspansi jaringan pun terus dilakukan.
"Kita juga melakukan ekspansi, menambah jumlah rumah sakit. Tahun ini kita sudah punya 20 rumah sakit, 20 cabang. Rencana yang sudah akan kita open di Q2 nanti sudah di BSD dan beberapa lokasi sih, beberapa kota besar kita sudah siapkan untuk kita terus berkembang," tutup Yoseph. hry
Editor : Redaksi





