Benarkah Silent Disease Disebabkan Berat Badan Anak Seret?

theasianparent.com
5 jam lalu
Cover Berita

Apakah Parents tahu, apa itu kondisi silent disease pada anak?

Istilah ini memang kerap muncul di kalangan orang tua. Terutama sering dikaitkan dengan kondisi berat badan anak sulit naik.

Sebenarnya, adakah kaitannya?  

Tidak bisa dipungkiri, masalah berat badan anak yang tak kunjung naik memang membuat orang tua resah.

Sebab, hal ini bisa menjadi salah satu ‘sinyal’ anak kekurangan gizi hingga berujung mengalami stunting.

Stunting sendiri bisa diartikan sebagai kondisi gagal tumbuh yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis atau berkepanjangan.

Pada anak yang sehat, kondisi berat badan akan bertambah yang diiringi dengan tinggi badan yang ikut bertambah.

Termasuk dengan dengan lingkar kepala sehingga terlihat proporsional.

Inilah sebabnya, berat badan perlu disesuaikan dengan tinggi badan dan lingkar kepala.

Artikel terkait: 5 Cara Cegah Stunting Pada Anak, Bunda Wajib Tahu Nih! Berapa Kenaikan Berat Badan Bayi yang Normal?

Umumnya, kenaikan berat badan pada bayi:

0-3 bulan: 750 -900 gram/bulan 4-6 bulan: 600 gram/bulan 7-9 bulan: 450 gram/bulan 10-12 bulan: 200-300 gram/bulan

Sementara itu, pada kondisi berat badan yang naik tidak sesuai dengan seharusnya atau malah tidak naik-naik, maka tinggi badan juga tidak akan naik untuk ‘menjaga’ keproporsionalan tubuh.

Jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut dan tidak segera diatasi, maka anak berisiko mengalmi stunting alias gagal tumbuh.

Penyebab stunting sendiri sebenarnya cukup beragam, mulai dari kurangnya gizi di masa kehamilan, kurang gizi pada anak yang diakibatkan praktik pola makan yang tidak tidak tepat, termasuk adanya infeksi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan silent disease pada anak yang dikaitkan dengan malnutrisi dan berat badan yang tidak kunjung naik? 

Artikel Terkait: Pengalamanku Dampingi Berat Badan yang Anak Susah Naik Apa Itu Silent Disease pada Anak?

dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik dari RS Pondok Indah – Pondok Indah menjelaskan bahwa silent disease adalah penyakit yang tidak memberikan gejala khas (bisa merupakan asimtomatik, misalnya infeksi saluran kemih, atau menyerupai penyakit lain misalnya nyeri sendi karena infeksi atau autoimun).

“Banyak penyakit awalnya tidak bergejala. Misalnya, kekurangan zat besi. Awalnya, tidak bergejala karena masih ada sisa cadangan zat besi tubuh. Infeksi saluran kemih pada anak dapat tanpa gejala demam tetapi sudah muncul gejala nyeri berkemih yang sulit dijelaskan oleh anak di bawah usia 2 tahun. Inilah mengapa saat ini banyak orang tua yang concern dan bertanya terkait dengan silent disease,” papar dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A (K).

Ditambahkan dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A (K), sebenarnya di berbagai literatur medis yang ada, silent disease merupakan nama lain dari penyakit hipertensi atau darah tinggi, ada juga yang menyebut dengan serangan jantung.

Artikel Terkait: Kenaikan Berat Badan Anak Seret? Simak Cara Mengatasinya Berdasarkan Saran Dokter

Berat Badan Anak Seret Jadi Sinyal Anak Alami Silent Disease?

Selanjutnya, dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A (K) memaparkan, kondisi berat badan anak yang seret sebenarnya bukan tanda terjadinya silent disease.

 “Tidak. Berat badan anak yang tidak naik bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu asupan makan tidak mencukupi kebutuhan, gangguan penyerapan/metabolisme, atau peningkatan kebutuhan energi (misalnya infeksi, kelainan jantung bawaan, dan lain-lain).”

Kenaikan berat badan yang seret sebenarnya merupakan gejala yang harus diketahui lebih dulu apa penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan berat badan anak seret.

Bukan hanya karena kondisi medis yang mendasari, tetapi juga perlu dievaluasi bagaimana praktik pemberian makan yang benar. Mulai dari jumlahnya, jenis makanan yang dipilih, termasuk tekstur yang perlu disesuiakan dengan usia anak. Pun bagaimana dengan aturan makannya, apakah sudah sesuai atau belum. 

“Ketika anak memang mengalami berat badan yang seret, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah periksakan anak Anda ke dokter. Setelah mendapatkan pemeriksaan yang tepat, dokter dapat memberikan terapi pengobatan yang sesuai dengan hasil diagnosis.

Silent disease umumnya tidak bergejala. Untuk mendeteksinya harus dengan pemeriksaan oleh dokter, laboratorium, atau pencitraan (imaging),” ungkap dr. Nurul.

Apabila kondisi ini tidak diintervensi dengan baik, maka akan menimbul risiko. Namun, risiko ini memang akan berbeda-beda tergantung dari penyebabnya.

“Misalnya infeksi saluran kemih bawah yang tidak terdeteksi dapat menjadi piolenefritis (infeks saluean kemih atas) dengan gejala demam dan muntah hingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal. Sementara penyakit lain bisa muncul risiko lain,” pungkasnya.

Diharapkan Parents berhati-hati dengan kondisi silent disease pada anak.

****

Berat Badan Anak Susah Naik, Waspadai Terjadinya Gagal Tumbuh pada Anak

Ahli Gizi, "Sarapan Kurang Serat Bikin Anak Tidak Produktif"

6 Obat Diare Bayi Aman dan Alami, Hentikan Mencret pada Si Kecil


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemkot dan Polrestabes Surabaya Tangkap 112 Jukir Liar dalam Dua Pekan
• 2 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Raih Emas ke-15 Hari Ini
• 5 jam lalutvonenews.com
thumb
BGN Beri Peringatan Korektif untuk SPPG Kuta–Kuta 02, Ini Penyebabnya
• 34 menit laluliputan6.com
thumb
Soal Longsor di Padang, Menteri LH: Tidak Ada Aktivitas Perusahaan, Adanya Pertanian Warga
• 39 menit lalusuara.com
thumb
SEA Games 2025: Tatap Semifinal, Jafar/Felisha Antisipasi Kecepatan Pasangan Tuan Rumah
• 9 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.