BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data terkait banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra hingga Jumat (12/12).
Dalam laporan Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin BNPB) pukul 18.00 WIB, tercatat 985 orang meninggal dunia, sementara 226 orang masih hilang. Total warga terdampak bencana mencapai 3,3 juta jiwa.
Rincian data korban:
Meninggal dunia: 985 jiwa
Hilang: 226 jiwa
Terluka: 5.400 jiwa
Warga terdampak: 3,3 juta jiwa
Sebaran korban meninggal per provinsi:
Aceh: 401 jiwa
Sumatra Barat: 241 jiwa
Sumatra Utara: 343 jiwa
Sekitar 800 ribu warga saat ini mengungsi di tiga provinsi terdampak, dengan jumlah terbesar berada di Aceh Timur mencapai sekitar 238 ribu orang.
BNPB menegaskan bahwa data tersebut bersifat dinamis dan akan terus diperbarui seiring proses pendataan di lapangan.
BNPB Bangun Pengungsian Terpadu per Kecamatan
BNPB berencana membangun titik pengungsian terpadu di setiap kecamatan untuk mempermudah pelayanan dasar bagi pengungsi, khususnya di wilayah terdampak banjir di Aceh.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Banda Aceh, pada Kamis (11/12) menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menyatukan berbagai titik pengungsian yang saat ini masih tersebar.
"BNPB akan membangun titik pengungsian terpadu. Titik pengungsian terpadu tersebut ditempatkan di setiap kecamatan, di mana nantinya para pengungsi mendapatkan pelayanan dasar," kata dia.
Ia memaparkan bahwa dari 18 kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor pada akhir 2025, terdapat 13 kabupaten/kota yang memiliki titik pengungsian terpisah-pisah. Saat ini, total titik pengungsian mencapai 2.186 lokasi.
"Titik pengungsian ini masih terpisah-pisah. Oleh karena itu, pengungsian yang terpisah-pisah tersebut perlu dirangkul dalam satu tempat yang terpusat, sehingga pelayanan dasar diberikan dapat lebih dioptimalkan," kata dia..




