JAKARTA, KOMPAS.com — Gelombang kritik menghantam Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) setelah kegiatan pelatihan pejabat eselon II dan III di Bandung disebut memakan anggaran hingga Rp 1,5 miliar.
Isu ini pertama kali mencuat dari unggahan di media sosial, salah satunya akun Instagram @officialtangerangupdatecom, Rabu (10/12/2025), yang mempublikasikan video para pejabat menginap di hotel bintang empat lengkap dengan spanduk “Tangsel Leadership 2025”.
Dalam unggahan itu terlihat pula mobil dinas berpelat merah bertanda kode “W”, penanda wilayah Tangsel, berjejer di area hotel.
Baca juga: Pemkot Tangsel Bantah Pelatihan di Bandung Pemborosan, Klaim Investasi Jangka Panjang
Publik pun mempertanyakan urgensi pelatihan yang digelar di luar kota dengan fasilitas premium, di tengah tuntutan efisiensi anggaran.
Pemkot tegaskan pelatihan ASN, bukan liburanMenjawab sorotan publik, Kepala BKPSDM Tangsel Wahyudi Leksono menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan agenda mendadak, melainkan program resmi pemerintah daerah.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=pemkot tangsel, pelatihan ASN, anggaran acara tangsel, Leadership Training, anggaran pelatihan pejabat tangsel&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMi8xODM5NTgwMS9kaS1iYWxpay1wZWxhdGloYW4ta2VwZW1pbXBpbmFuLXBlamFiYXQtdGFuZ3NlbC15YW5nLW1lbmd1cmFzLXJwLTE1&q=Di Balik Pelatihan Kepemimpinan Pejabat Tangsel yang Menguras Rp 1,5 Miliar...§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `“Leadership Training ini bukan kegiatan mendadak. Program ini sudah ditetapkan dalam RKPD 2025 sebagai bagian dari agenda pengembangan kompetensi ASN Tangsel,” ujar Wahyudi, Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, lokasi Bandung dipilih setelah melalui kajian karena dinilai memiliki fasilitas pelatihan lengkap, lingkungan belajar kondusif, dan narasumber berkualitas.
Baca juga: Alasan Pemkot Tangsel Gelar Pelatihan Kepemimpinan di Bandung
“Bandung dipilih karena memiliki fasilitas pelatihan yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif, serta ketersediaan narasumber berkualitas,” tutur Wahyudi.
Selain itu, hotel bintang empat itu dipilih agar peserta dapat mengikuti pelatihan tanpa gangguan rutinitas.
"Di sana, peserta dapat mengikuti sesi pelatihan secara fokus tanpa terdistraksi oleh rutinitas pekerjaan sehari-hari," ucap Wahyudi.
Dianggap investasi jangka panjangKendati dibela sebagai program resmi, gelombang kritik warga tak terbendung.
Banyak yang menilai pelatihan di hotel mewah bukan bentuk efisiensi, apalagi di tengah sorotan publik atas penggunaan anggaran daerah.
Menanggapi itu, Wahyudi menyatakan bahwa Pemkot Tangsel tidak menutup diri dari kritik.
“Pemerintah tidak antikritik, dan kami berterima kasih atas perhatian publik terhadap program ini,” ujarnya.
Baca juga: Pejabat Tangsel Disebut Bikin Acara di Bandung dengan Anggaran Rp 1,5 Miliar, Ini Penjelasannya
Ia menegaskan pelatihan tersebut merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas ASN.
“Pelayanan yang baik hanya bisa diberikan oleh SDM yang kompeten. Dan itu tidak terjadi secara otomatis, ada proses pembinaan dan peningkatan kapasitas yang memang harus didukung anggaran negara,” kata Wahyudi.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: David Oliver Purba, Abdul Haris Maulana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang




