ESDM Tetap Upayakan Impor Migas AS di Tengah Isu Pembatalan Kesepakatan Tarif AS

katadata.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap berupaya untuk mengimpor komoditas migas asal Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan sesuai dengan hasil negosiasi tarif resiprokal yang dilakukan kedua negara sebelumnya.

“Kami dari ESDM tetap (berpegang pada) yang sudah dikomitmenkan untuk impor (migas) dari AS. Kami upayakan,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Jumat (12/12).

Pemerintah sebelumnya berencana mengerek porsi impor minyak mentah, liquefied petroleum gas atau LPG hingga BBM US$ 10 miliar atau Rp 168,56 triliun dari AS.

Kesepakatan perjanjian tarif perdagangan antara AS dengan Indonesia sebelumnya dikabarkan terancam batal. Reuters mengabarkan, seorang pejabat AS menyebut Indonesia mulai menarik kembali sejumlah komitmen yang sebelumnya disepakati pada Juli lalu.

Pejabat tersebut tidak merinci komitmen spesifik yang kini dipersoalkan oleh Indonesia. Namun, menurut dia, mereka telah memberi tahu Perwakilan Dagang AS (USTR), Jamieson Greer, bahwa Jakarta tidak dapat menyetujui sejumlah komitmen yang bersifat mengikat dan ingin merumuskan ulang kesepakatan tersebut.

“(Tarif resiprokal) sedang dikurasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian. Mereka akan mengajak seluruh Kementerian dan lembaga terkait untuk duduk bersama, termasuk Kementerian ESDM,” ujarnya.

Indonesia berpeluang merampungkan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) sebelum menutup tahun 2025. Kepastian ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada Kamis (11/12) malam. 

“Jadi perjanjian mengenai tarif resiprokal itu akan dilanjutkan dalam waktu dekat. Saya akan mengirim tim ke Washington minggu depan,” kata Airlangga saat ditemui di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/12).

Indonesia menjadi negara ketiga yang mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Kedua negara sebelumnya menandatangani kesepakatan awal pada 22 Juli 2025. 

Airlangga menyebut, pemerintah menargetkan isi kesepakatan yang telah dibahas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump dapat dituangkan dalam draft agreement pada akhir tahun.

“Tadi pagi saya sudah melaporkan ke Bapak Presiden mengenai hasil pembicaraan tadi malam. Ini sangat positif karena Indonesia merupakan negara terbesar yang sudah sepakat dengan Amerika Serikat. Mereka mengapresiasi Indonesia,” ujarnya. 

Ia mengatakan, Presiden Prabowo telah  meminta agar negosiasi tarif dituntaskan sebelum menutup tahun 2025, dengan tetap mengedepankan kepentingan bersama kedua negara.

Dalam kesepakatan yang tengah difinalisasi, sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi AS akan mendapat tarif 0%. Komoditas tersebut antara lain minyak sawit mentah (CPO), karet, teh, kopi, dan produk turunannya. 

Adapun tarif untuk tekstil dan alas kaki masih dibahas lebih lanjut. Sebelumnya, tarif produk Indonesia yang masuk ke AS dikabarkan telah turun menjadi 19% dari 32%.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tak Sabar Bertemu Ammar Zoni, Keluarga Siapkan Nasi Padang untuk Penyambutan
• 12 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Lagi, Matel Diduga Berhentikan Paksa Pengendara Motor di Jalan Daan Mogot
• 6 jam lalukompas.com
thumb
Soal Tudingan Ada Operasi Politik di Balik Isu Ijazah, Ahmad Khozinuddin: Jokowi Terkenal Pembohong
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Tutup Rapat Besar Partai, Kim Jong-Un Berikrar Benahi Praktik Menyimpang
• 1 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Studi: Fluktuasi tajam suhu harian jadi ancaman bagi masyarakat
• 21 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.