Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Mohon Sabar, Kami Tak Punya Tongkat Nabi Musa

katadata.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa bantuan dan perbaikan infrastruktur yang dilakukan pemerintah tidak dapat berlangsung cepat. Ia menyatakan hal itu dengan menyebut pemerintah tidak memiliki “tongkat Nabi Musa” yang bisa menyelesaikan seluruh masalah secara seketika.

Pernyataan tersebut disampaikan saat berdialog dengan para pengungsi di kawasan pengungsian Takengon, Aceh Tengah. Dalam dialog tersebut, seorang pengungsi meminta pemerintah memulihkan jaringan listrik dan telekomunikasi di Aceh Tengah. Para pengungsi juga mendesak pemerintah menyediakan hunian layak bagi korban banjir dan longsor di wilayah tersebut. 

“Pemerintah pasti akan turun dan membantu. Namun kami sebagai manusia tidak memiliki ‘tongkat Nabi Musa’ yang bisa menyelesaikan semua masalah dengan seketika,” kata Prabowo di Posko Pengungsian Takengon, Jumat (12/12).

Selain jaringan listrik dan telekomunikasi, Prabowo menjelaskan bahwa pembangunan rumah bagi warga terdampak juga membutuhkan waktu panjang. Namun, ia memastikan pemerintah pusat akan membangun hunian baru bagi seluruh korban bencana.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan perencanaan serta anggaran pembangunan rumah untuk korban bencana. Secara bertahap, pemerintah akan membangun hunian sementara sebelum memindahkan warga ke hunian tetap. 

“Kami mohon kesabaran. Saya tidak bisa menyelesaikan semuanya secara instan, tapi kami sudah bekerja sebaik-baiknya,” ujarnya.

Dalam kunjungan sebelumnya, Prabowo juga telah meminta maaf kepada warga Desa Sukajadi yang terdampak banjir pada November lalu. Ia mengakui pemerintah belum dapat memperbaiki seluruh infrastruktur yang rusak akibat banjir dan longsor tersebut dalam waktu singkat.

Prabowo menyoroti bahwa salah satu infrastruktur yang belum sepenuhnya pulih adalah aliran listrik di daerah terdampak. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah berhasil memperbaiki infrastruktur jalan yang sempat tertimbun material longsor.

“Saya janji kami akan memperbaiki infrastruktur terdampak secara bersama-sama. Saya minta maaf kalau ada perbaikan infrastruktur yang belum selesai,” katanya di area tenda pengungsian Desa Sukajadi, Aceh Tamiang, Jumat (12/12).

Sebelumnya, Prabowo menyetujui anggaran perbaikan rumah terdampak bencana di Sumatera senilai Rp 60 juta per rumah. Anggaran tersebut ditujukan untuk membantu para pengungsi mengganti hunian mereka yang rusak atau hancur akibat banjir bandang dan longsor.

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan mencatat terdapat 112 ribu rumah yang terdampak kerusakan akibat bencana alam di Sumatera, mencakup Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

 Secara rinci, terdapat 75 ribu rumah terdampak di Aceh, 28,9 ribu rumah di Sumatera Utara, dan 8.900 rumah di Sumatera Barat. Jumlah tersebut berpotensi meningkat karena proses identifikasi masih berlangsung.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kemenhub Beberkan Rencana Air Borneo Buka Rute di Indonesia
• 20 jam laluidxchannel.com
thumb
Pertimbangan Hakim Tolak Ganti Nama KGPH Purbaya Jadi Paku Buwono XIV
• 2 jam laludetik.com
thumb
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
• 12 jam lalusuara.com
thumb
Pemkab Sidoarjo Komitmen Permudah PBG Pesantren, Bangun Kembali Ponpes Al Khoziny dengan Dana Rp125 Miliar
• 16 jam lalupantau.com
thumb
Pelaku Pembakaran Warung dan Motor di Kalibata Berjumlah 100 Orang, Teman Matel yang Tewas
• 12 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.