Strategi Mitigasi Saat Bitcoin Anjlok, Diversifikasi ke Altcoin sebagai Solusi

medcom.id
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta: Investasi Bitcoin semakin diminati karena dianggap sebagai aset digital dengan potensi pertumbuhan besar. Namun, volatilitas tinggi sering membuat pemula panik ketika terjadi penurunan tajam (dump).
 
Belajar mengelola risiko adalah kunci penting agar tidak terjebak kerugian besar. Salah satu langkah fundamental adalah bertransaksi melalui aplikasi kripto terdaftar BAPPEBTI yang menyediakan akses transaksi legal, aman, serta transparan. Dengan platform resmi, investor bisa lebih percaya diri dalam memantau portofolio dan membuat keputusan berdasarkan data, bukan emosi.
 
Selain keamanan platform, memahami harga pasar Bitcoin secara real-time sangat penting untuk menentukan strategi keluar (exit), masuk (entry), atau redistribusi aset. Pergerakan harga Bitcoin yang cepat dan fluktuatif sering membuat banyak investor pemula rentan panik ketika harga turun drastis.

Padahal, salah satu strategi yang umum digunakan trader profesional adalah diversifikasi, yaitu mengatur ulang portofolio ke aset kripto lain (altcoin) yang memiliki potensi pertumbuhan atau stabilitas lebih baik pada momentum tertentu.
  1. Mengapa Harga Bitcoin Bisa Turun Drastis? Bitcoin adalah aset yang sangat dipengaruhi psikologi pasar. Tidak seperti emas atau aset fisik yang stabil, harga Bitcoin sering bergerak berdasarkan:
- Sentimen publik dan berita global
- Keputusan institusi besar
- Kebijakan regulasi internasional
- Momentum halving dan aktivitas mining
- Pergerakan investor besar (whales)
- Korelasi dengan pasar saham dan indeks ekonomi global
 
Contoh nyata adalah ketika sentimen negatif dari regulator atau bursa besar terjadi, harga Bitcoin bisa terkoreksi 10-25% dalam hitungan jam. Inilah yang membuat pemula sering bingung: apakah harus jual rugi, hold, atau pindah aset?
 
Menjual panik (panic selling) hampir selalu menyebabkan kerugian yang sebenarnya bisa dihindari jika punya strategi mitigasi.
  2. Diversifikasi: Strategi Mengurangi Risiko Penurunan Diversifikasi adalah menempatkan dana di beberapa aset berbeda sehingga penurunan satu aset tidak langsung menghancurkan seluruh portofolio. Konsep ini sudah lama digunakan di pasar saham, namun sangat relevan di dunia kripto karena volatilitasnya lebih tinggi.
 
Ketika Bitcoin turun, tidak semua altcoin mengikuti penurunan dengan skala yang sama. Beberapa altcoin justru naik karena:
- Memiliki momentum proyek atau pembaruan teknologi
- Mendapat dukungan komunitas besar
- Ada event besar seperti mainnet, listing, atau pemberitaan positif
- Didukung institusi atau ekosistem blockchain kuat
  3. Cara Melakukan Mitigasi Saat Bitcoin Anjlok Berikut strategi praktis yang sering digunakan investor berpengalaman:
a. Alihkan sementara ke stablecoin
Ketika pasar sangat merah, mengamankan modal ke stablecoin adalah cara aman untuk menghindari penurunan lebih dalam.
 
b. Pindahkan sebagian ke altcoin yang sedang memiliki momentum
Pahami fundamental dan roadmap altcoin sebelum masuk.
 
c. Gunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging)
Beli bertahap saat harga turun untuk mengurangi harga rata-rata pembelian.
 
d. Hindari keputusan berbasis emosi
Jika belum punya strategi, diam lebih baik dibanding jual panik.
 
e. Pelajari analisis teknikal dasar
Support – resistance – RSI – volume adalah indikator minimal untuk pemula.
  4. Kesalahan Umum Pemula Saat Bitcoin Turun Agar tidak jatuh pada lubang yang sama, berikut kesalahan fatal yang sering dilakukan:
- Masuk besar pada harga tinggi karena FOMO
- Menjual ketika harga sangat rendah karena panik
- Tidak punya rencana sebelum membeli
- Tidak memahami fundamental altcoin
- Menggunakan modal kebutuhan pokok untuk trading
Ingat: investasi bukan sprint, melainkan maraton.
  5. Kapan Diversifikasi Harus Dilakukan? Diversifikasi ideal dilakukan sebelum penurunan besar terjadi, bukan saat sudah panik. Bila sudah turun terlalu jauh, langkah terbaik sering kali menunggu pemulihan sambil mengoptimalkan strategi jangka panjang.
 
Waktu yang tepat mempertimbangkan diversifikasi:
- Ketika Bitcoin sudah naik terlalu tinggi (overbought)
- Ketika volume altcoin tertentu meningkat signifikan
- Ketika ada event besar di ekosistem blockchain tertentu
- Ketika pasar global tidak stabil
 
Diversifikasi bukan berarti tidak percaya Bitcoin—justru cara cerdas bertahan dan tetap berkembang di market kripto.
  Kesimpulan Penurunan harga Bitcoin adalah hal normal dan selalu terjadi dalam siklus pasar. Yang membedakan investor sukses dan gagal bukan seberapa besar modal, melainkan seberapa baik mereka mengelola risiko. Menggunakan platform resmi yang aman, mengikuti harga pasar Bitcoin, dan menerapkan strategi diversifikasi ke altcoin bisa menjadi cara efektif mengurangi kerugian saat pasar bergejolak.
 
Disclaimer: Keputusan dan hasil investasi adalah tanggung jawab Anda. Isi artikel sifatnya informatif, tidak ditujukan rekomendasi investasi jual beli aset kripto. Perlu diingatkan sekali lagi bahwa investasi atau trading aset kripto bersifat tinggi risiko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Diminta Perbaiki Rumah Korban Bencana, Presiden: Mohon Bersabar
• 7 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Jadi Tersangka Kasus Kebakaran, Ini Tampang Bos Terra Drone Berbaju Tahanan
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Kasus Kanker Langka Meningkat Tajam pada Generasi Muda, Ilmuwan Bingung
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Xanana Gusmao Minta Thailand-Kamboja Tahan Diri
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Badai Byron Terjang Kamp Pengungsi Gaza, 12 Orang Tewas-27 Ribu Tenda Rusak
• 44 menit laludetik.com
Berhasil disimpan.