Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Brigadir Jenderal M. Arief Hidayat, S.Sos., M.M, meluruskan kabar yang menyebut bahwa tenda BNPB baru dipasang menjelang kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Aceh Tamiang. Menurutnya, informasi tersebut kurang tepat dan perlu dijelaskan agar publik memahami situasi lapangan dengan benar.
Arief Hidayat menegaskan, wilayah Aceh Tamiang, termasuk Desa Sukajadi di Kecamatan Karang Baru, merupakan salah satu daerah yang terdampak paling berat akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh. Selama beberapa hari, wilayah ini terisolasi total karena akses jalan tertutup banjir dan lumpur.
“Tenda BNPB dipasang segera setelah akses jalan ke Aceh Tamiang berhasil dibuka oleh petugas. Bukan karena rencana kedatangan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Arif di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2015.
Menurutnya, selama jalur menuju Aceh Tamiang belum dapat dilewati, mobil logistik, tenda, dan peralatan darurat lainnya tidak bisa masuk. Begitu akses darat dibuka, tim BNPB langsung bergerak dalam hitungan jam untuk mendirikan tenda dan memperluas layanan bagi warga.
“Kedekatan waktunya dengan agenda Presiden membuat seolah-olah terkait, padahal tidak demikian. BNPB bergerak sesuai kondisi teknis dan prinsip kedaruratan, bukan berdasarkan acara siapa pun,” tegasnya.
Kondisi Terbaru di Aceh Tamiang Kondisi Aceh Tamiang (Foto: ANTARA via Voi)Pada Kamis, 11 Desember, terpantau banjir di Desa Sukajadi sudah surut, namun lapisan lumpur tebal masih menutupi permukiman. Situasi ini membuat mobilisasi peralatan tambahan juga dilakukan secara bertahap.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertolak dari Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, menuju Karang Baru menggunakan helikopter pada pukul 09.15 WIB. Pada Jumat (12/12/2025), Presiden meninjau langsung lokasi terdampak serta bertemu para pengungsi.
Presiden Prabowo, yang mengenakan baju safari krem dan topi biru, mengunjungi posko kesehatan di sekitar pengungsian. Dalam momen yang menyentuh, ia terlihat bersimpuh untuk menyamakan tinggi badan dengan anak-anak yang duduk di barisan depan, kemudian menyalami dan mengusap kepala mereka. Gestur itu menggambarkan empati kepala negara terhadap masyarakat yang kehilangan rumah akibat bencana.
BNPB Terus Perkuat Layanan Pengungsian Brigadir Jenderal M. Arief Hidayat, S.Sos., M.M (Foto: Istimewa)Arif menambahkan, sejak akses terbuka, kebutuhan dasar warga seperti makanan telah tersedia lebih baik, sementara pasokan air bersih terus ditingkatkan bersama pemerintah daerah dan TNI/Polri.
“Karena banyak titik pengungsian masih sulit dijangkau, proses distribusi bantuan dilakukan bertahap. BNPB berterima kasih atas masukan warga dan terus memperbaiki layanan, termasuk penyediaan air bersih,” katanya.
Ia kembali menegaskan bahwa pemasangan tenda oleh BNPB murni berdasarkan kebutuhan darurat dan kesiapan jalur logistik di lapangan.
“Begitu jalan terbuka, tim masuk. Prioritas kami sederhana: keselamatan dan kenyamanan warga terdampak,” tutup Arif Hidayat.



