WALI Kota Bandung Muhammad Farhan mengajak kepada seluruh masyarakat agar menjadikan momentum perayaan Hari Natal 2025 menjadi momen penguat kebersamaan lintas iman. Hal itu disampaikannya dalam silaturahim dengan para tokoh agama Kristen dan Katolik Kota Bandung di Pendopo kemarin.
Pertemuan tersebut menjadi ruang penguatan kebersamaan lintas iman sekaligus sarana menyampaikan pesan persatuan dan kolaborasi dalam menjaga kehidupan sosial Kota Bandung. Dalam kesempatan itu, Farhan menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin gereja, pastor, pendeta, aktivis, serta perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang hadir.
Ia menilai, Kota Bandung dibangun oleh keberagaman dan membutuhkan kolaborasi seluruh tokoh agama untuk menjaga suasana kota yang rukun, damai, dan beradab.
“Keragaman itu bukan hanya formal, tetapi harus menjadi kedekatan yang personal. Keyakinan yang kita miliki bersifat individu, namun melahirkan gerakan komunal yang memperkuat moral masyarakat,” ucapnya.
Farhan juga menyoroti berbagai tantangan sosial yang tengah dihadapi Kota Bandung, mulai dari kasus gangguan kesehatan jiwa pada anak, penyalahgunaan perilaku berisiko, hingga munculnya praktik prostitusi online dan aktivitas menyimpang di ruang publik.
Peran agama sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran moral sekaligus menjadi fondasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kemanusiaan. “Agama bukan untuk fanatisme, tetapi untuk memastikan bahwa kita menjadi kelompok masyarakat yang beradab. Bandung sebagai kota terbuka menghadapi tantangan nilai, sehingga kita perlu memperkuat benteng moral bersama,” tegasnya.
Pada agenda silaturahmi tersebut, Farhan juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bandung bersama TNI dan Polri untuk memastikan seluruh kegiatan dan perayaan keagamaan berjalan kondusif. Ia menegaskan tidak boleh ada lagi ibadah yang dihentikan atau diganggu oleh kelompok tertentu.
Namun demikian, Farhan juga mengajak para tokoh agama menjaga kemurnian ajaran masing-masing dari aliran yang menyimpang demi melindungi warga. “Tokoh agama adalah benteng utama Kota Bandung. Kami mohon dukungan untuk menjaga nilai-nilai keagamaan agar tidak disesatkan pihak-pihak tertentu,” jelasnya.
Farhan mengajak seluruh umat Kristiani dan Katolik menjadikan perayaan Natal sebagai momentum mempererat persaudaraan besar Kota Bandung. Dengan mengangkat tema “Allah Datang Menyelamatkan Keluarga”, ia berharap semangat Natal menghadirkan kedamaian dan perlindungan bagi seluruh warga, terutama di tengah berbagai ujian kota dan perilaku menyimpang yang masih terjadi. “Selamat Natal. Semoga Tuhan datang menyelamatkan kita sebagai satu keluarga Kota Bandung,” tutupnya. (E-2)



