PRODUK sehari-hari yang digunakan di rumah seperti pakaian anti air, peralatan masak anti lengket, kemasan makanan, bisa memberikan efek pada ibu hamil dan bayi di kandungannya, seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kematian pada bayi. Hal tersebut ditemukan dalam penelitian terbaru. Melansir dari situs New York Post, Jumat (12/12), sebuah penelitian terbaru memberikan bukti kuat bahwa paparan Per- and Polyfluoroalkyl Substances (PFAS)—yang terdapat pada peralatan masak anti lengket, kemasan makanan, hingga pakaian tahan air— berhubungan dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan meningkatnya angka kematian bayi. Dalam studi ini, para peneliti membandingkan data perempuan di New Hampshire yang secara tidak sadar meminum air terkontaminasi dari sumur yang berada di hilir 41 lokasi tercemar PFAS dengan perempuan yang tinggal di wilayah hulu. Dengan meninjau lebih dari 11 ribu data kelahiran, ditemukan angka kelahiran prematur yang lebih tinggi, lebih banyak bayi dengan berat lahir rendah, serta peningkatan hingga tiga kali lipat pada angka kematian bayi. Ibu hamil yang terpapar air minum mengandung Perfluorooctanoic Acid (PFOA) dan Perfluorooctane Sulfonate (PFOS)— dua jenis PFAS yang dikenal paling berbahaya dan sulit sekali terurai— mencatat lonjakan risiko kematian bayi sebesar 191% dalam tahun pertama kehidupan dibandingkan mereka yang tinggal di bagian hulu sungai. Selain itu, mereka juga mengalami kenaikan sekitar 20% dalam kejadian kelahiran prematur dan peningkatan 43% untuk kasus bayi lahir dengan berat rendah. “Para penulis menggunakan desain yang memberikan bukti sangat meyakinkan tentang efek kausal, bukan hanya korelasi,” ujar Kate Hoffman, profesor riset madya di bidang ilmu alam lingkungan di Universitas Duke. PFAS dapat menyebar ke tanah, udara, dan air, dan karena sifatnya yang sangat sulit terurai. Zat ini dapat bertahan di lingkungan dalam jangka waktu yang tidak dapat diprediksi. Riset-riset sebelumnya juga menunjukkan bahwa paparan PFAS sejak masa kehamilan dapat memperlemah sistem kekebalan bayi, sehingga meningkatkan risiko alergi maupun gangguan autoimun. Bagi masyarakat yang khawatir akan keberadaan PFAS dalam sumber air mereka, para ahli menyarankan penggunaan filter air bersertifikasi yang dirawat secara rutin, atau beralih ke sumber air lain yang lebih aman.(M-2)



/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2022%2F09%2F09%2F3ebc7d63-a30c-4cd5-b3a6-b764d28924f9.jpg)