Idrus Marham Wakil Ketua Umum Partai Golkar angkat bicara terkait polemik pernyataan Bahlil Lahadalia Menteri ESDM mengenai kondisi listrik di wilayah bencana yang ramai disebut sebagai “kebohongan”.
Idrus meminta publik agar melihat persoalan ini secara jernih, dengan mempertimbangkan kondisi darurat di lapangan.
Menurut Idrus, proses verifikasi informasi di tengah bencana tidak bisa disamakan dengan situasi normal. Ia menilai Bahlil selama ini dikenal teliti dan berhati-hati dalam menyampaikan data, namun kerusakan infrastruktur membuat pengecekan cepat menjadi sulit dilakukan.
“Pasti salah kalau situasi tidak normal dilihat dengan kacamata normal. Banyak infrastruktur rusak, komunikasi terputus, semuanya butuh waktu untuk diverifikasi,” jelas Idrus, dalam keterangannya, Sabtu (13/12/2025).
Ia menjelaskan, kehadiran Bahlil di lokasi bencana bertujuan mempercepat pemulihan dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, termasuk listrik, gas, hingga perbaikan jembatan.
“Keinginan beliau sederhana, agar kondisi tidak normal bisa kembali normal secepat mungkin,” tambahnya.
Idrus menilai tudingan bahwa Bahlil “berbohong” tidak tepat dan justru berbau politis.
Menurutnya, semua pihak seharusnya fokus membantu warga yang terdampak, bukan memperkeruh keadaan.
“Bukan waktunya menjadikan bencana sebagai bahan politik. Rakyat sudah menderita, jangan ditambah dengan retorika yang memecah-belah,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa Bahlil lebih memilih bekerja di lapangan ketimbang menanggapi serangan politik.
“Beliau tidak marah. Yang penting bekerja, memanfaatkan kewenangan yang diberikan Presiden untuk mempercepat pemulihan,” ujarnya.
Idrus turut mengingatkan pesan Prabowo Subianto Presiden yang menekankan pentingnya solidaritas sosial di masa bencana. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menguatkan.
“Indonesia ini rumah besar kita. Mari saling mendukung, bukan saling mencaci,” katanya.
Idrus berharap proses pemulihan berjalan cepat sehingga warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali optimistis menjalani aktivitas sehari-hari pascabencana.(faz/iss)




