JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan potensi cuaca ekstrem menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diperkirakan melanda sejumlah daerah di Indonesia pada 12–18 Desember 2025.
Peringatan tersebut dikeluarkan seiring munculnya Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat Lampung, yang memicu perubahan kondisi atmosfer di kawasan sekitarnya.
Menurut BMKG, bibit siklon tersebut dalam tiga hari terakhir memengaruhi cuaca di sepanjang pesisir barat Sumatra, menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.
Stasiun Meteorologi Minangkabau, Sumatera Barat, bahkan mencatat curah hujan harian tertinggi yang mencapai 128,3 mm.
Baca juga: BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Prediksi wilayah terdampakBMKG melaporkan bahwa sejumlah wilayah Indonesia akan menghadapi cuaca ekstrem pada periode 12–18 Desember 2025.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Nataru 2025, Libur Nataru 2025, libur Natal 2025, bmkg, Cuaca ekstrem, libur natal dan tahun baru 2025, Bencana Hidrometeorologi, cuaca akhir tahun 2025&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMy8wODIzNTg3MS9zaWFwLXNpYXAtaGFkYXBpLWN1YWNhLWVrc3RyZW0tamVsYW5nLWxpYnVyLW5hdGFsLWRhbi10YWh1bi1iYXJ1&q=Siap-siap Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Selain pengaruh Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia, aktivitas atmosfer di wilayah lain turut memperkuat potensi hujan lebat.
Gangguan tropis di Perairan Sawu, Nusa Tenggara Timur, yang kini berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis 93S, telah menimbulkan hujan deras hingga sangat intens di sejumlah wilayah NTT, dengan curah hujan harian mencapai 113,6 mm.
Baca juga: Gelombang Rossby Picu Cuaca Ekstrem di Kotawaringin Timur, Warga Diminta Waspada
Kondisi ini diperparah oleh keberadaan Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin yang melintas di beberapa zona Indonesia, sehingga memicu peningkatan awan konvektif dan memperbesar risiko bencana hidrometeorologi.
Dalam sepekan terakhir, berbagai daerah telah mengalami banjir, genangan, hambatan transportasi, hingga longsor akibat curah hujan ekstrem tersebut.
BMKG menyampaikan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga hujan sangat lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Ada Bibit Siklon 93S, BMKG Imbau Bali hingga NTT Waspada Cuaca Buruk
Pada 12–14 Desember, sejumlah provinsi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua diprediksi mengalami peningkatan curah hujan.
Sebagian daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, serta Maluku Utara, berada dalam kategori waspada hujan lebat dan potensi cuaca berbahaya.
Angin kencang juga diprediksi menerjang wilayah seperti Aceh, pesisir Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, hingga Papua.
Baca juga: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 13-14 Desember 2025
Memasuki tanggal 15–18 Desember, intensitas hujan diperkirakan masih tinggi, terutama di wilayah Sumatra bagian tengah dan selatan, Jawa bagian tengah, Bali, NTT, Kalimantan, serta sebagian besar Sulawesi dan Papua.
Beberapa wilayah seperti Jawa Timur, NTB, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan disebut memiliki potensi hujan lebat yang disertai angin kuat.


