Ekspor Besi dan Baja RI Melonjak, Tumbuh 12,12 Persen hingga Oktober 2025

kumparan.com
23 jam lalu
Cover Berita

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor besi dan baja Indonesia menunjukkan tren positif sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025.

Pada Januari hingga Oktober 2024, nilai ekspor besi dan baja ada di USD 21,03 miliar. Sementara di periode yang sama tahun ini sudah ada di USD 23,58 miliar. Nilai ekspor komoditas besi dan baja tercatat tumbuh 12,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy), menjadikannya salah satu penopang utama ekspor nonmigas nasional.

“Angka peningkatan komoditas tersebut menyumbang sebesar 10,57 persen dalam total ekspor nasional,” tulis BPS melalui unggahan akun @bps_statistics, Sabtu (13/12).

Selain peningkatan nilai, volume ekspor besi dan baja turut mengalami kenaikan yang cukup besar. Pada Januari-Oktober 2024, volume ekspor mencapai 17,25 juta ton, sementara pada periode yang sama tahun 2025 meningkat menjadi 19,50 juta ton.

Kenaikan volume sebesar 13,04 persen tersebut menunjukkan kuatnya permintaan internasional terhadap produk besi dan baja yang diproduksi Indonesia.

Kinerja Neraca Dagang RI Menunjukkan Tren Positif hingga Oktober 2025

Kinerja neraca perdagangan Indonesia terus menunjukkan tren positif. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Indonesia mencatat surplus senilai USD 35,88 miliar, meningkat USD 10,98 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus sepanjang Januari-Oktober 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar USD 51,51 miliar, sementara komoditas migas masih mengalami defisit USD 15,63 miliar,” ungkap Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS melalui keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (13/12).

Pudji menjelaskan total ekspor pada periode Januari-Oktober 2025 meningkat 6,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dorongan terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, yang mencatat nilai ekspor USD 187,82 miliar yang tumbuh 15,75 persen.

China, Amerika Serikat (AS), dan India tercatat sebagai tiga pasar utama ekspor Indonesia, menyumbang 41,84 persen dari total ekspor nonmigas. China masih menjadi tujuan terbesar dengan nilai USD 52,45 miliar, diikuti Amerika Serikat USD 25,56 miliar, dan India USD 15,32 miliar.

Komoditas yang paling banyak diekspor ke China meliputi besi dan baja, bahan bakar mineral, serta produk nikel. Sementara ekspor ke AS didominasi oleh mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian rajut, serta alas kaki.

Di sisi impor, Indonesia membukukan nilai USD 198,16 miliar selama Januari-Oktober 2025, meningkat 2,19 persen secara tahunan. Impor nonmigas masih menjadi penyumbang terbesar dengan nilai USD 171,61 miliar, naik 4,95 persen, sedangkan impor migas turun 12,67 persen menjadi USD 26,56 miliar.

Kemudian berdasarkan jenis penggunaan, kenaikan impor terutama dipicu oleh meningkatnya impor barang modal yang mencapai USD 40,55 miliar, atau melonjak 18,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

China tetap menjadi pemasok nonmigas terbesar bagi Indonesia dengan nilai USD 70,19 miliar, disusul Jepang USD 12,17 miliar dan Amerika Serikat USD 8,17 miliar. Impor dari China paling banyak berupa mesin, peralatan mekanis, perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan komponennya.

BPS juga mencatat surplus perdagangan nonmigas sepanjang sepuluh bulan tersebut didorong oleh lima komoditas utama, yaitu lemak dan minyak hewani/nabati senilai USD 28,12 miliar, bahan bakar mineral yang mencapai USD 22,59 miliar, besi dan baja dengan USD 15,79 miliar, produk nikel di USD 7,39 miliar, dan alas kaki bernilai USD 5,47 miliar.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Fakta-Fakta Pengeroyokan yang Tewaskan 2 Debt Collector, 6 Polisi Jadi Tersangka
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Polres Tapanuli Tengah Gelar Service Motor Gratis untuk Korban Bencana
• 8 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Update Korban hingga Penanganan Bencana di Sumatera Utara, BNPB: 343 Orang Meninggal
• 19 jam lalukompas.tv
thumb
Aceh Terima 10.000 Ton Beras dari Pemerintah, Siap Disalurkan ke Wilayah Terdampak Bencana
• 8 jam lalubisnis.com
thumb
4 Shio yang Cintanya Tiba-tiba Bersemi Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Naga Belum Siap
• 5 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.