Diskusi Publik UHC Day 2025, BPJS Kesehatan Ajak Pemangku Kepentingan Sinergi Perkuat JKN

liputan6.com
9 jam lalu
Cover Berita

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati World Universal Health Coverage (UHC) Day 2025, BPJS Kesehatan menggelar diskusi publik dengan tema “Memaknai Peringatan Cakupan Kesehatan Semesta: Sehatkan Bangsa melalui Asta Cita”, di kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Jumat (12/12/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan agenda pembangunan nasional.

Acara dibuka dengan keynote speech oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar. Kegiatan dilanjutkan dalam dua sesi diskusi publik.

Advertisement

BACA JUGA: Perdana, GoTo Tanggung Iuran BPJS TK-Kesehatan Mitra Driver Terbaik

Sesi pertama mengangkat tema “International Recognition and Service Excellence”, dengan narasumber Direktur Utama, BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dan Centre for Peace and Security Coventry University United Kingdom, Mike Hardy.

Sesi kedua bertema “Memaknai Peringatan Cakupan Kesehatan Semesta: Sehatkan Bangsa Melalui Asta Cita”, menghadirkan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin; Mantan Ketua Panitia Khusus UU BPJS, Ahmad Nizar Shihab; Pakar Asuransi Sosial, Chazali H. Situmorang; Koordinator Advokasi Jaminan Sosial BPJS Watch, Timboel Siregar; dan Pakar Ekonomi Kesehatan, Hasbullah Thabrany.

BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Peace Prize 2025
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dan Centre for Peace and Security Coventry University United Kingdom, Prof. Mike Hardy. (Liputan6.com/Gilar Ramdhani)

Centre for Peace and Security Coventry University United Kingdom, Prof. Mike Hardy mengapresiasi capaian BPJS Kesehatan sehingga layak masuk nominasi untuk Nobel Peace Prize 2025.

“BPJS Kesehatan adalah organisasi yang luar biasa yang berkontribusi pada keamanan dan kebahagiaan masyarakat Indonesia. Kontribusi ini selaras dengan kriteria Nobel: mempromosikan keamanan internasional, mengedepankan soft power, dan mendorong dialog global mengenai kesehatan,” kata Mike.

BPJS Kesehatan termasuk salah satu dari 94 organisasi yang dinominasikan tahun ini dari 338 nominasi. Mike juga menekankan bahwa Indonesia kini menjadi rujukan bagi negara lain dalam menghadirkan layanan kesehatan yang efektif.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan bahwa kehadiran BPJS Kesehatan telah membawa perubahan besar bagi masyarakat, terutama kelompok rentan.

“Dulu, lebih dari 100 juta orang miskin melawan sakit dan melawan biaya pengobatan. Sekarang, selama terdaftar aktif, mereka terlindungi. Ini adalah revolusi sosial berbasis pelayanan kesehatan,” kata Ghufron.

Ghufron menambahkan, BPJS Kesehatan memanfaatkan AI dan big data untuk meningkatkan efektivitas pelayanan dan pengambilan keputusan berbasis evidence-based medicine. Saat ini, aplikasi berbasis AI sedang dikembangkan untuk membantu masyarakat mendapatkan perkiraan diagnosis dan rekomendasi pengobatan.

“Banyak pihak di luar negeri terkejut Indonesia sudah sampai tahap ini. Delegasi dari Malaysia, Inggris, hingga Amerika Serikat datang untuk melihat langsung,” tambahnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Wujudkan Komitmen Hadir di Tengah Masyarakat, SanQua Beri Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
• 8 jam lalurctiplus.com
thumb
Sudah Ditolong Vietnam, Timnas Indonesia U-22 Malah Sedekah ke Malaysia
• 20 jam laluviva.co.id
thumb
Rasio Klaim Asuransi Kesehatan Tembus 83,5%, OJK Beberkan Data Lengkapnya
• 8 jam lalubisnis.com
thumb
Korban Jiwa Bencana Sumatera Tembus 1.003 Orang
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Ribuan ASN di Kota Bekasi Terdata Belum Bayar Pajak Kendaraan
• 16 jam laluidntimes.com
Berhasil disimpan.