Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kunjungan ke Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung sebagai bagian dari upaya penguatan pembelajaran Pancasila dan sejarah. Kunjungan ini dilakukan bersama wartawan dan menjadi bagian dari rangkaian studi ke sejumlah museum di berbagai daerah.
Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Suwanto, mengatakan kunjungan tersebut bertujuan melihat langsung tata kelola dan manajemen museum sejarah. Menurut dia, Museum KAA menyimpan arsip penting Konferensi Asia Afrika 1955 yang dihadiri delegasi dari 29 negara dan melahirkan Dasa Sila Bandung.
"Arsip-arsip termasuk naskah pidato Bung Karno, risalah sidang dan dokumen bersejarah, serta film masih bisa kita nikmati di Museum Asia Afrika di Bandung. Termasuk ruangan tempat sidang juga kursi yang ditempati para delegasi masih terawat dengan baik," ujar Eko Suwanto dalam keterangan tertulis yang diterima Pandangan Jogja pada Sabtu (13/12).
Eko menilai keberadaan Museum KAA memberikan manfaat ganda, mulai dari sarana edukasi sejarah bagi generasi muda, pusat riset, hingga destinasi wisata sejarah yang berdampak pada ekonomi masyarakat.
"Harapan saya, Pemda DIY terinspirasi Museum Asia Afrika ini. Pentingnya segera cepat membangun monumen perjuangan hadirkan museum kejuangan, Yogyakarta punya peran sejarah, ada peristiwa pindah ibukota dari Jakarta ke Jogja. Banyak peristiwa kejuangan yang hebat di Jogja. Kita harap Pemda lekas susun naskah akademik dan membangun museum. Ini akan terus kita suarakan untuk anak cucu kita di masa yang akan datang," kata Eko Suwanto.




