Andi Arief Tuding Walhi dan Dandhy Laksono Sebar Hoaks soal Deforestasi

fajar.co.id
22 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Elite Partai Demokrat, Andi Arief, menuding Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan jurnalis sekaligus aktivis, Dandhy Laksono, menyebar informasi bohong.

Keduanya dituding Andi menyebarkan informasi yang tidak akurat terkait laju deforestasi di Indonesia.

Dikatakan Andi, narasi yang disampaikan Walhi dan Dandhy tidak didukung oleh data yang valid dan berpotensi menyesatkan publik.

“Walhi dan Dandhy Laksono menurut saya sudah menyebar berita hoak soal laju deforestrasi,” kata Andi di X @Andiarief_ (13/12/2025).

Ia menekankan bahwa pembahasan isu lingkungan, khususnya deforestasi, seharusnya bertumpu pada data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tanpa basis data yang kuat, analisis yang disampaikan dinilai berisiko keliru dan membangun persepsi yang salah di tengah masyarakat.

“Data menentukan kualitas kualitas analisa,” Andi menuturkan.

Baginya, perbedaan pandangan sah terjadi, namun harus tetap berpijak pada fakta dan data yang terukur.

Sebelumnya, Dandhy Laksono menyoroti deforestasi yang terjadi di Indonesia. Dia mengambil contoh pulau Kalimantan.

Saat tahun 1973, hutan masih menutup 76 persen pulau Borneo. Namun berdasarkan pemetaan Nusantara Atlas, jumlahnya menyusut.

“Tahun 1973, hutan masih menutup 76 persen wilayah Kalimantan,” ucap Dandhy di akun X pribadinya, Kamis (4/12/2025).

Hal tersebut, kata dia, juga terjadi di Pulau Sumatera. Tutupan hutan menyusut hampir separuh hanya dalam 50 tahun.

“Seperti Sumatera, hanya dalam 50 tahun, Kalimantan telah kehilangan hampir separuh hutannya,” tukasnya.

“Seperti Sumatera, hanya dalam 50 tahun, Kalimantan telah kehilangan hampir separuh hutannya,” ujarnya.

Kini, Dandhy menagatakan hal sama akan terjadi untuk sejumlah pulau lainnya di Indonesia.

“Menyusul Sulawesi, Halmahera, dan Papua,” pungkasnya.

Di Sumatera sendiri, deforetasi jadi sorotan setelah banjir yang terjadi di berbagai wilayah. Anak Menteri Keuangan Purabaya Yudhi Sadewa, Yudo Sadewa menuding PT Toba Pulp Lestari (TPL) sebagai penyebab banjir di Sumatera.

(Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BNPB Percepat Distribusi Logistik Banjir dan Longsor di Sumut, Infrastruktur Mulai Pulih
• 10 jam lalurctiplus.com
thumb
Menkomdigi dorong Apjatel pastikan konektivitas dukung ekonomi daerah
• 21 jam laluantaranews.com
thumb
SIM Keliling Minggu 14 Desember 2025, Ini Dua Lokasi Layanan Perpanjangan di Jakarta
• 5 jam laluviva.co.id
thumb
3 Pemain Timnas Indonesia U-22 Enggak Dapat Kesempatan Bermain di SEA Games 2025: Pengganti Marselino Ferdinan Merana
• 3 jam lalubola.com
thumb
CEO PT An Nur Ma’arif Hadiri Fajar Run 2025, Serahkan Simbolis Hadiah Umrah
• 16 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.