Jakarta, 9 Desember 2025 – Di tengah kelesuan dan tekanan di pasar properti residensial Australia, terutama menyusul melemahnya minat investor asing dari China, sebuah nama justru muncul dengan kinerja yang mendefinisikan ulang logika investasi. One Global Capital (OGC), perusahaan yang didirikan oleh pengusaha peraih penghargaan Iwan Sunito, tidak hanya bertahan, tetapi malah menunjukkan akselerasi dan pertumbuhan yang spektakuler. Perusahaan ini baru saja mengantongi lisensi AFSL Wholesale penuh, sebuah tonggak yang mentransformasikannya dari pengembang properti menjadi platform manajemen dana real estat internasional yang canggih, sekaligus membuka pintu lebar bagi investor institusional dan high-net-worth dari Indonesia dan Asia Tenggara.
Strategi Counter-Cyclical yang Membuahkan Hasil Nyata
Ketika banyak pemain melakukan konsolidasi dan penundaan proyek akibat meningkatnya pajak bagi pembeli asing, OGC justru bergerak agresif. Perusahaan ini secara strategis memperluas portofolio di koridor pertumbuhan paling dinamis di Sydney, seperti Green Square, Chatswood, Macquarie Park, dan Eastlakes. Langkah ini bukan sekadar mengejar momentum, tetapi berinvestasi pada potensi masa depan.
Bukti keberhasilan strategi counter-cyclical OGC paling nyata terlihat pada proyek Eastlakes One Global Gallery. Awalnya adalah pusat ritel lingkungan, aset komersial ini telah bertransformasi menjadi mesin bisnis yang menghasilkan. Data dari Savills (November 2025) mengungkapkan nilai aset yang luar biasa: dari akuisisi senilai AUD 19,5 juta pada September 2024, nilainya melonjak menjadi lebih dari AUD 33 juta pada Oktober 2025—pertumbuhan 69,2% dalam setahun.
Yang lebih mencengangkan adalah pertumbuhan ekuitasnya. “Dari sisi ekuitas, pertumbuhannya menembus 130% hanya dalam satu tahun pertama,” papar Iwan Sunito, Founder & CEO One Global Capital. “Ini membuktikan bahwa disiplin strategi, kriteria seleksi aset, dan kekuatan berinvestasi pada kawasan yang memiliki nilai masa depan menjadi hal yang wajib diperhitungkan,” tambahnya.
Kesuksesan juga terlihat dari kinerja operasional. Woolworths, sebagai anchor tenant, berhasil meningkatkan omzet bulanannya dari AUD 140.000 menjadi lebih dari AUD 520.000, menjadikannya salah satu gerai dengan omzet per meter persegi tertinggi di Australia.
Inovasi Teknologi dan Platform Hotel Modular Global
Momentum OGC tidak berhenti di Eastlakes. Di Macquarie Park, perusahaan bersiap membangun hotel keempatnya dengan teknologi mutakhir Robotic Volumetric Modular Construction. Teknologi ini tidak hanya mempercepat waktu konstruksi hingga target penyelesaian 12 bulan (dimulai Juli 2026), tetapi juga meningkatkan standar keberlanjutan (sustainability). Hotel ini akan menjadi pelopor bagi platform hotel modular global OGC.
“Platform hotel modular kami dirancang untuk ekspansi global, dan Indonesia akan menjadi salah satu pasar pertama yang kami masuki,” tegas Iwan Sunito, menandai babak baru ekspansi perusahaan. Pernyataan ini memperkuat komitmen jangka panjang OGC terhadap pasar Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai fokus strategis berikutnya setelah mengamankan dua proyek besar di Australia.
Membuka Akses bagi Investor Ritel Indonesia
Transformasi ke platform manajemen dana dengan lisensi AFSL Wholesale menjadi game-changer. Samuel Sunito, Director of Fund One Global Capital, menjelaskan filosofi perusahaan: “Kami menawarkan platform unik yang memberi akses kepada investor ritel untuk menikmati peluang setingkat wholesale… Ketika investor kami tumbuh, kami tumbuh bersama mereka.”
Ini berarti investor individu dari Indonesia kini memiliki akses terstruktur dan teregulasi untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek premium di Australia—sesuatu yang sebelumnya didominasi oleh institusi besar. OGC juga berencana meluncurkan High Impact Conference setiap kuartal sebagai forum pemberdayaan investor.
Dukungan Analis dan Prospek Pasar Australia
Ricky Tarore, Director Office Services Savills Indonesia, memberikan perspektif analitis. Ia menegaskan bahwa Sydney tetap menjadi destinasi investasi yang aman dan strategis bagi investor Indonesia, berkat stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, dan transparansi regulasi. “Bagi investor yang ingin memperkuat ketahanan portofolio, Sydney menawarkan kombinasi ideal antara diversifikasi global, peluang pertumbuhan nilai aset, serta stabilitas pendapatan sewa,” ujarnya.
Namun, Ricky menekankan pentingnya pendekatan terukur. “Investor perlu memastikan pemilihan proyek yang tepat… dan struktur investasi dengan governance yang kuat.” Dalam konteks ini, ia melihat OGC sebagai salah satu opsi yang patut dipertimbangkan, karena menyediakan akses terkurasi ke proyek premium dengan tata kelola yang transparan.
Menuju IPO 2031 dengan Fondasi Kuat
Dengan lebih dari 25 tahun pengalaman Iwan Sunito, kolaborasi strategis seperti dengan Mitsubishi Estate Asia, serta rekam jejak 23 gedung dan ratusan penghargaan, OGC membangun fondasi kokoh menuju rencana IPO pada 2031. Perusahaan tidak hanya menavigasi siklus pasar dengan cerdik, tetapi secara aktif mengangkat standar industri melalui inovasi dan penciptaan nilai jangka panjang.
Kabar baik bagi investor adalah kepastian pembagian dividen tahap pertama di akhir 2025, yang akan dilanjutkan pada kuartal I 2026. Ini menjadi bukti nyata keberhasilan kinerja dan komitmen perusahaan terhadap para pemegang kepentingan.
Di tengah dinamika pasar global yang tidak pasti, One Global Capital muncul sebagai kisah sukses yang langka. Mereka membuktikan bahwa dengan disiplin strategis, seleksi aset yang ketat, dan inovasi berkelanjutan, adalah mungkin untuk tidak hanya “melawan arus”, tetapi juga mendikte arah baru—menciptakan peluang bernilai tinggi bagi investor yang bersiap naik ke level berikutnya, termasuk dari Indonesia.




