JAKARTA, KOMPAS.TV - Klaim pemerintah soal tingginya progres penanganan banjir di Sumatera menuai sorotan. Publik mempertanyakan akurasi data yang dilaporkan ke pusat, menyusul masih banyaknya warga di lapangan yang mengaku kesulitan listrik, komunikasi, hingga bantuan dasar.
Kreator konten Sherly Annavita menilai, ada potensi ketimpangan antara kondisi riil di lapangan dengan laporan yang diterima pemerintah pusat. Ia mengingatkan agar data yang sampai ke Presiden benar-benar mencerminkan situasi masyarakat terdampak.
“Jangan sampai yang di lapangan itu A, tapi yang sampai ke pusat itu Z. Angka sembilan puluhan persen itu dapatnya dari mana? Faktanya masih ada kecamatan yang 10 sampai 11 hari tidak ada listrik dan masih butuh genset,” katanya.
Sherly membandingkan kondisi ini dengan penanganan bencana besar di masa lalu. Ia menilai, meski status bencana nasional kala itu cepat ditetapkan, kebutuhan dasar masyarakat tetap terjaga.
Menanggapi kritik tersebut, Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Timothy Ivan Triyono, membantah adanya perbedaan data antara lapangan dan pusat. Ia menegaskan Presiden mendapatkan laporan langsung dan rutin dari seluruh pemangku kepentingan utama.
“Jadi kalau disampaikan jangan sampai ada perbedaan data di lapangan dengan yang dilaporkan ke Presiden, saya rasa tidak ya, Pak Presiden selalu mengupdate langsung setiap hari, Mensesneg, Seskab dan juga Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB itu punya WA grup khusus. Setiap jam 6 malam itu Kepala BNPB selalu melaporkan dan selalu mengupdate penanganan bencana,” katanya.
Timothy juga menanggapi pernyataan Gubernur Aceh yang disebut membuka ruang bantuan lebih luas. Menurutnya, perbedaan sikap pusat dan daerah perlu dilihat dari konteks waktu dan kronologi pernyataan.
Ia menegaskan pemerintah pusat sudah terlibat langsung dan aktif dalam penanganan bencana, termasuk berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah.
Bagaimana menurut Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/gpfCUD4N9m8?si=MJC44UO2FnPcsGGq
#banjir #aceh #sumatera
Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini
Sumber : Kompas TV
- banjir
- sumatera
- aceh
- bencana
- prabowo




