Penulis: Masrul Fajrin
TVRINews, Mojokerto
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kemendukbangga/BKKBN terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui program Quick Wins Bangga Kencana.
Penguatan program tersebut dikolaborasikan dengan Program Makan Bergizi Gratis dalam kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Segoro Agung, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kegiatan ini dihadiri jajaran Kemendukbangga/BKKBN, tokoh masyarakat, seniman, serta lintas sektor, sebagai bentuk sinergi bersama dalam mencegah dan menurunkan angka stunting menuju Indonesia Emas 2045.
Pelaksana Harian Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto, mengatakan tahun 2025 menjadi momentum transformasi kelembagaan BKKBN menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Menurut Sukamto, terdapat lima program Quick Wins yang menjadi prioritas nasional, yakni Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, Taman Asuh Sayang Anak, Gerakan Ayah Teladan Indonesia, Lanjut Usia Berdaya, serta pengembangan SuperApps Keluarga berbasis kecerdasan buatan.
Program Makan Bergizi Gratis, lanjut Sukamto, menjadi salah satu instrumen strategis percepatan penurunan stunting, khususnya bagi sasaran ibu hamil, baduta, dan balita non-PAUD.
Di Jawa Timur, sebanyak dua ribu dua ratus sembilan puluh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi telah beroperasi, didukung lebih dari tiga ribu kader pendamping dari berbagai unsur Bangga Kencana.
Sukamto menyebutkan, angka stunting nasional saat ini berada di kisaran sembilan belas koma delapan persen, sementara Jawa Timur telah turun menjadi empat belas koma tujuh persen. Namun demikian, upaya kolaboratif lintas sektor tetap dibutuhkan karena stunting merupakan persoalan multidimensi.
Sementara itu, musisi dan budayawan Sabrang Mowo Damar Panuluh menilai, penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan gizi, tetapi juga penguatan ekosistem keluarga dan lingkungan.
Ia menekankan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak, sejalan dengan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia, sebagai kunci keberhasilan pembangunan sumber daya manusia ke depan.
Pengasuh Pondok Pesantren Segoro Agung menyatakan kesiapan lembaga pesantren untuk mendukung upaya penurunan stunting melalui edukasi dan pemantauan kesehatan santri serta masyarakat sekitar.
Editor: Redaktur TVRINews





