Penipu WO Ayu Puspita Pakai Skema Gali Lubang Tutup Lubang

kompas.com
15 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap penipu wedding organizer Ayu Puspita menggunakan skema menyerupai ponzi atau sistem gali lubang tutup lubang.

Tersangka Ayu Puspita dan Dimas menggunakan dana dari pelanggan baru untuk menutup kewajiban kepada pelanggan sebelumnya.

Skema ini menyebabkan kerugian ratusan korban dengan nilai total mencapai Rp 11,5 miliar.

“Memang di dalam menjalankan bisnisnya ini, tersangka menggunakan sistem gali lubang tutup lubang. Untuk menutupi kegiatan yang daftar lebih dahulu, digunakan dana dari pendaftar berikutnya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Iman Imanuddin dalam konferensi pers di Aula Satya Haprabu Gedung Ditreskrimsus, Sabtu (13/12/2025).

Baca juga: Terungkap Modus Penipuan WO Ayu Puspita: Tawarkan Paket Liburan hingga Honeymoon

Imam menjelaskan, skema tersebut dijalankan dengan cara menawarkan paket jasa pernikahan berharga murah, disertai berbagai fasilitas tambahan yang tampak menguntungkan calon pelanggan.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=penipuan, wedding organizer, penipuan wedding organizer, kerugian korban, skema ponzi, wedding organizer Ayu Puspita, Ayu Puspita&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMy8xNDQ2MzkzMS9wZW5pcHUtd28tYXl1LXB1c3BpdGEtcGFrYWktc2tlbWEtZ2FsaS1sdWJhbmctdHV0dXAtbHViYW5n&q=Penipu WO Ayu Puspita Pakai Skema Gali Lubang Tutup Lubang§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Tawaran itu membuat banyak korban tertarik dan menyetorkan uang muka maupun pelunasan lebih awal.

“Karena nilainya murah, kemudian ditutupi dengan pendaftar berikutnya. Begitu seterusnya. Sehingga pada akhirnya, setelah berjalan lama dan pendaftar mulai sepi, muncul kerugian besar yang harus ditanggung,” ujar Iman.

Menurut dia, dalam praktiknya, tersangka menawarkan paket pernikahan dengan berbagai iming-iming, mulai dari lokasi acara fantastis, paket liburan hingga honeymoon.

Skema itu disebut efektif menarik minat korban dalam jumlah besar.

“Pertama yang ditawarkan adalah paket murah. Kemudian dari paket murah itu ada fasilitas lain, misalnya tempat pelaksanaan pernikahan yang fantastis. Lalu ada paket liburan, ke Bali misalnya, termasuk paket honeymoon,” kata Iman.

Dia menyebut kegiatan jasa wedding organizer tersebut telah berjalan sejak 2016.

Namun pada 2024, usaha itu baru ditingkatkan dalam bentuk badan hukum.

Baca juga: Penipuan WO Ayu Puspita: Korban 207 Orang, Total Kerugian Rp 11,5 Miliar

Seiring waktu, jumlah kewajiban kepada konsumen terus bertambah, sementara kemampuan keuangan pelaku tidak lagi mencukupi.

Kerugian yang dialami korban pun bervariasi. Para korban umumnya diminta membayar uang muka terlebih dahulu, bahkan ada yang melunasi pembayaran lebih awal karena dijanjikan keuntungan tambahan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

“Kerugiannya cukup variatif. Ada yang Rp 40 juta, Rp 60 juta, tergantung paket yang diambil dan pembayaran yang dilakukan,” ujar Imam.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pramono Ungkap Kondisi Terkini Siswa-Guru Korban Tabrak Mobil MBG
• 9 jam lalubisnis.com
thumb
Kemenperin Dorong Industri Ramah Lingkungan dan Berdaya Saing
• 17 jam lalutvrinews.com
thumb
Chelsea Redakan Perlawanan Everton
• 5 jam lalumedcom.id
thumb
Contoh Teks Khutbah Jumat Desember 2025: Hikmah Belajar Ilmu Agama Islam di Media Sosial di Tengah Era Digital
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Sekjen NATO Ingatkan Target Rusia Berikutnya adalah Eropa
• 20 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.